Tetangga di Lubuklinggau Duel Gara-gara Anak Berkelahi, Satu Tewas dan Satu Kritis
Merdeka.com - Hanya gara-gara anak berkelahi, dua tetangga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terlibat duel. Satu orang tewas dan satu lainnya kritis akibat kejadian itu.
Peristiwa itu bermula saat Mamat (38), mendatangi rumah tetangganya, Bari (40), di Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Rabu (11/3) malam. Mamat tak terima kepala anaknya terluka akibat dilempar batu oleh anak Bari.Sesampai di rumah, Mamat bertemu dengan adik Baru, Candra (28) dan saudaranya.
Mamat emosi dan marah kepada keluarga Bari atas luka yang diderita anaknya. Terjadilah adu mulut antara Mamat dan Candra. Adu mulut berujung perkelahian fisik dan menggunakan senjata tajam.
-
Kenapa terjadi perang saudara? Perang saudara pecah setelah pembelahan kerajaan oleh Airlangga. Persaingan kedua putranya tidak berakhir setelah masing-masing menjadi raja. Mereka justru saling serang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Candra mengambil pisau dan menusuk perut Mamat. Mamat yang kalap mencabut pisau yang bersarang di perutnya lalu menusuk Candra ke bagian dada.
Tak lama, keduanya tersungkur dan dievakuasi ke rumah sakit. Candra tewas dalam penanganan medis, sementara Mamat masih kritis.
Kasat Reskrim Lubuklinggau AKP Alex Andriyan mengatakan, beberapa saksi tengah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus ini. Dari laporan awal, kejadian itu akibat salah paham adanya perkelahian anak kecil.
"Untuk sementara motifnya gara-gara anak Mamat dan kakak korban Candra bertengkar, anak Mamat terluka di kepala," ungkap Alex, Kamis (12/3).
Jika dinilai bersalah, Mamat dapat dikenakan Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan hukuman penjara di atas tujuh tahun.
"Satu lagi masih dirawat di rumah sakit, bagaimana kondisinya terus kita pantau," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSalah satu pemuda pelaku carok, Andre (28), warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, meninggal dunia saat dirawat di RSUD Pasirian.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaKapolres Bitung AKBP, Tommy Bambang Souissa menegaskan, bentrokan tersebut tidak terkait dengan Palestina dan Israel.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaAkibat insiden tersebut, satu orang tewas, dan 2 orang pelajar SMK mengalami luka serius
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaMereka berkelahi karena saling tantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta agar kejadian seperti bentrokan di Bitung tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut bermula dari saling tantang kedua kelompok.
Baca SelengkapnyaPolisi kembali menetapkan tersangka kasus duel dua remaja putri menggunakan celurit hingga viral di media sosial. Jumlah tersangka kini menjadi tiga orang.
Baca Selengkapnya