Teuku Bagus akui setor duit ke anggota DPR terkait gedung baru
Merdeka.com - Mantan Direktur Operasional PT Adhi Karya, Teuku Bagus Mokhammad Noor, mengakui pernah menyetor sejumlah duit sogokan kepada sejumlah anggota DPR supaya perusahaannya bisa lolos dan mendapatkan proyek pembangunan gedung baru DPR.
Teuku yang juga tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan proyek P3SON Hambalang mengatakan uang itu disetorkan atas saran anak buahnya, Manajer Pemasaran Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya, Muhammad Arief Taufiqurrahman.
Hal itu diungkapkan oleh pengacara Teuku Bagus, Haryo Wibowo, selepas mendampingi kliennya dalam pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Haryo mengatakan, kliennya cuma menuruti saran Arief yang memintanya menyetor duit kepada beberapa politikus.
-
Dimana nama-nama ini? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kumpulan nama bayi laki-laki Islam 2 kata dalam Al-Quran yang telah kami rangkum secara khusus hanya untuk Anda.
-
Siapa yang rentan mengalami amnesia? Penderita amnesia mungkin mengalami kesulitan mengingat peristiwa tertentu, orang-orang yang dikenal, atau bahkan identitas pribadi mereka sendiri.
-
Siapa yang memiliki ingatan jangka panjang yang buruk? Ular memiliki ingatan jangka pendek yang terbatas dan ingatan jangka panjang yang rendah.
-
Siapa yang kasih rekomendasi nama? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (9/5), berikut merdeka.com rangkum mengenai beberapa nama lucu untuk kelinci betina yang dapat Anda jadikan sumber inspirasi, lengkap dengan pemahaman mengenai karakteristiknya.
-
Apa nama kecil Ma'ruf Amin? Dikutip dari Liputan6, ternyata Ma'ruf Amin memiliki nama kecil yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah itu. Nama tersebut ialah 'Al-Karkhi' yang terinspirasi dari tokoh Sufi terkemuka asal Persia, Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi.
-
Siapa yang memberikan rekomendasi nama? Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai 100 nama anak laki-laki awalan D modern yang sarat arti dan bisa jadi bahan referensi.
"Ada beberapa nama tapi saya lupa. Itu yang minta Arief itu. Yang terekam dalam bon sementara. Konstruksi permintaan uang dari Arief itu karena Arief ini yang tahu medannya di lapangan. Lalu memberikan laporan kepada Pak Bagus. Ketika itu laporannya membuat posisi Adhi Karya dalam keadaan berat juga," kata Haryo kepada awak media di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/1).
Haryo menyatakan, salah satu materi pemeriksaan kliennya hari ini adalah soal proyek pembangunan gedung baru DPR. Dia menjelaskan, sebenarnya keikutsertaan PT Adhi Karya dalam proyek itu sudah dimulai sebelum Teuku Bagus menjabat Kepala Divisi Konstruksi I.
Dia pun mengakui sebelum kliennya memegang proyek itu sudah pernah ada permintaan uang. Kemudian, saat Teuku Bagus menangani proyek itu, lanjut dia, beberapa politikus itu kembali menodong PT Adhi Karya meminta tambahan duit.
"Tadi pemeriksaan memang Gedung DPR. Masalah grand design (desain utama). Tadi memang kelihatan sekali di DPR itu Adhi Karya dimintai uang. Jadi memang sebelum Pak Bagus jadi kadiv itu sudah masuk dan sudah jalan proyek itu. Pak Bagus masuk di pertengahan," papar Haryo.
Haryo menambahkan, Teuku Bagus setuju memberikan uang karena diyakinkan oleh Arief. Menurut dia, jika tidak menyetor, mustahil PT Adhi Karya bisa menggarap proyek itu.
"Di pertengahan itu kemudian ada permintaan-permintaan lagi. Yang melobi Arief karena dia yang tahu medannya. Karena dia manajer pemasaran," ujar Haryo.
Namun, Haryo mengaku lupa berapa banyak duit disetor PT Adhi Karya supaya mendapatkan proyek itu. Dia juga menyatakan uang itu diberikan secara bertahap. "Iya bertahap. Aku lupa totalnya. Ya lumayan banyak juga sih," sahut Haryo.
Haryo menjelaskan, Ketua DPR Marzuki Alie sempat memanggil Teuku Bagus. Saat itu, Marzuki mendesak supaya PT Adhi Karya mundur dari proyek gedung baru DPR itu. Tetapi, kliennya menolak mundur dengan salah satu alasannya sudah menyetor banyak duit ke beberapa politikus DPR.
"Pak Bagus pernah dipanggil Pak Marzuki waktu itu. Dipanggil Pak Marzuki diminta untuk mundur Adhi Karya. Tapi Pak Bagus enggak mau. Ya seharusnya mungkin itu ya. Karena sudah ada (uang) yang keluar itu tadi," lanjut Haryo.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Dewan menggadaikan SK ke lembaga keuangan bukanlah sesuatu yang baru.
Baca SelengkapnyaUsai pemeriksaan, Kuntu Daud mengatakan penyidik KPK mengonfirmasi soal pembangunan kantor di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaDirinya mengatakan pada awalnya sempat menyimpan uang haram tersebut di mobil.
Baca SelengkapnyaSekretaris DPRD mengatakan tidak ada aturan yang melarang anggota dewan untuk menggadaikan SK mereka kepada bank.
Baca SelengkapnyaAdapun total aliran dana yang diterima pegawai BPK itu sebesar Rp40 miliar yang berasal dari terpidana Irwan Hermawan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaIrwan Hermawan mengatakan untuk bantuan yang diberikan oleh Dito dan kawan-kawan itu dibutuhkan dana guna bantuan hukum, sebesar Rp27 miliar.
Baca SelengkapnyaHarvey didakwa menerima uang Rp420 miliar bersama Manajer PT Quantum Skyline Exchange (QSE) Helena Lim.
Baca Selengkapnya