Tewas keracunan, Dr Friska baru sehari praktik di klinik
Merdeka.com - Dr Friska Nova Ida Gultom turut menjadi korban keracunan gas dari genset di Klinik Sapta Mitra, tempat ia berjaga menjadi dokter umum. Dr Friska ternyata baru sehari bertugas sebagai dokter freelance klinik tersebut.
"Dia baru Senin kemarin jadi dokter umum di klinik itu. Statusnya masih freelance," kata orang tua Dr Friska, Panibutan Gultom sambil terisak kepada merdeka.com di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, Selasa (11/02).
Panibutan menceritakan, anak bungsunya itu menjadi dokter sudah dua tahun pascalulus kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur. Pascalulus, Dr Friska ditugaskan oleh Departemen Kesehatan ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Pulang dari sana, Dr Friska menganggur.
-
Bagaimana doktor menghadapi pengangguran? Ganai mengatakan dia bahkan mencoba mencari pekerjaan melalui program pemerintah seperti Undang-Undang Jaminan Pekerjaan Pedesaan Nasional Mahatma Gandhi atau MGNREGA, undang-undang penting tahun 2005 yang menjamin 100 hari kerja bagi setiap warga India.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa pria itu kabur dari pekerjaannya? 'Kerja tadinya, kerja proyek tapi nggak dibayar sudah sebulan. Yaudah kabur, nggak betah, lama-lama nggak betah,' kata pemuda tersebut kepada Polisi.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
"Sekarang lagi melamar ke rumah sakit, karena belum ada yang tetap, sementara di klinik dulu karena ditawari secara freelance," katanya.
Panibutan mengatakan, ia tak mendapatkan firasat apapun sebelum anaknya meninggal dunia karena keracunan genset di tempatnya bertugas sebagai dokter umum.
"Tidak ada apa-apa, pagi pamit bekerja ke klinik," ujarnya.
Di kalangan keluarga, Dr Friska dikenal sebagai pribadi yang royal, ramah, ceria, baik. Karena itu, ia merasa kehilangan pasca meninggalnya Dr Friska.
"Dia belum berkeluarga, karena masih ingin berkarier. Kami sangat kehilangan," katanya.
Keluarga mengaku belum memutuskan di mana Dr Friska akan dimakamkan. Pasalnya, pihak keluarga belum berunding. Namun, rencananya, jenazah sore ini akan disemayamkan di rumah duka di Perumahan Jati Mulya RT 8 RW 15, Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Seperti diketahui, genset maut di sebuat klinik merenggut nyawa lima orang. Tak hanya itu, empat lainnya juga kritis akibat keracunan gas yang dikeluarkan dari dalam genset tersebut. Polisi sudah mengamankan genset diselidiki bagaimana kronologi genset itu mengeluarkan gas beracun.
Hasil identifikasi kepolisian menyebutkan, empat orang dirawat di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur di antaranya, Santi Siwi (20), Siti Nurjanah, (21), Hendra Rukwanto (13), Ifa Riana Dewi (20). Sedangkan korban tewas adalah, Ani Dwi Pastiwi (23), M Zamroni, (19), Dr Friska (26), Desi Purwono, (21), dan Slamet Afriana, (21). (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik masih melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Baca SelengkapnyaDr Bela juga merupakan Bhayangkari Polres Muara Enim
Baca SelengkapnyaKeputusan RS Dr. Kariadi menghentikan aktivitas klinik Yan Wisnu Prajoko tertuang dalam surat Nomor KP.04.06/D.X/7465/2024.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKasatreskrim Polres OKU Iptu Yudhistira mengungkapkan, dugaan itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca SelengkapnyaSoal kapan jadwal pengaktifan kembali praktik PPDS anestesi di rumah sakitnya, kewenangan sepenuhnya ada di sejumlah pihak teknis.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaSeorang pasien wanita, R (59), meninggal dunia diduga akibat malapraktik yang dilakukan Bidan ZN di Prabumulih, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMobil itu tiba-tiba hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan dan baru berhenti.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan berdasarkan audit medis dan investigasi, Komite Medik tak menemukan adanya penudaan jadwal operasi.
Baca Selengkapnya