Tewaskan ibu rumah tangga, anggota Polsek Kembangan terancam dipecat
Merdeka.com - Tujuh anggota Polsek Kembangan, Jakarta Barat, terancam dipecat terkait tewasnya Titin (35) ibu rumah tangga akibat peluru nyasar saat melakukan pengejaran begal. Tewasnya Titin diduga kuat karena ada dugaan kesalahan prosedur dari petugas Polsek Kembangan.
"Jika terbukti, kita akan dilakukan sidang kode etik, karena telah menyalahi prosedur, dan paling berat bisa diberhentikan," kata Kapolda Banten, Brigjen Boy Rafly Amar kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Mapolres Serang, Senin (16/3).
Boy mengatakan, kasus tersebut tidak akan dibawa ke kasus pidana, karena pada saat kejadian petugas memang sedang dalam tugas lapangan. "Kalau tidak bertugas, bisa disidang pidana, tapi ini mereka, benar sedang bertugas," katanya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
"Dugaan sementara, bisa saja ada terkait kesalahan prosedur. Tapi benar, kehadiran mereka di sana dalam pengungkapan kasus begal. Sudah ada kasus dan barang bukti yang mereka amankan," kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Kini ke tujuh anggota Polsek Kembangan Jakarta Barat dalam pemeriksaan aparat kepolisian. Namun polda Banten belum dapat memastikan asal proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban.
"Ada pemanggilan beberapa saksi lagi. Proyektil sudah diamankan, belum ada kesimpulan, karena kan harus menunggu dari puslabfor. Hasil nya secepatnya," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar kabar Bareskrim Polri memeriksa Kaporestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang tampak mengenakan baju tahanan penempatan khusus (patsus) yang berwarna kuning
Baca SelengkapnyaUpacara digelar secara In Absentia karena tidak dihadiri oleh Bripka SF.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menyayangkan tidak ada rasa bersalah pelaku ke keluarga.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar, dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaAnggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar terbukti bersalah dan melakukan perbuatan tercela dalam kasus polisi tembak polisi.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto meminta maaf atas kasus anggota Polresta Palangkaraya Brigadir AKS yang diduga menembak seorang warga berinisial BA.
Baca SelengkapnyaPutusan itu mengejutkan hingga Dadang tertunduk lemas di depan majelis hakim sidang etik
Baca SelengkapnyaKompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca Selengkapnya