The Jak tewas dikeroyok bobotoh di GBLA, Kang Emil desak pelaku dihukum berat
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengecam aksi pengeroyokan dilakukan sejumlah pendukung Persib alias bobotoh hingga menyebabkan seorang meninggal menjelang laga melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9). Korban pengeroyokan diketahui bernama Haringga Sirila (23), warga Bangunusa RT 13 RW 03, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Ridwan Kamil mengaku sangat berduka atas meninggalnya Haringga Sirila, yang merupakan anggota The Jakmania atau pendukung kesebelasan Persija. Mantan Wali Kota Bandung ini pun mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.
"Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yang didapat dengan susah payah," tulis Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya seperti dikutip merdeka.com.
-
Siapa pendiri The Jakmania? The Jakmania sendiri adalah kelompok suporter yang dibentuk pada 19 Desember 1997 oleh 40 pendiri, salah satunya artis terkenal, Gugun Gondrong, yang juga menjadi Ketua Umum pertama.
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Siapa yang pernah menjadi korban kekerasan suporter Bonek di Stadion Gelora Bung Tomo? Dia bukan satu-satunya jurnalis yang pernah menjadi sasaran tindak kekerasan Bonek. Sebanyak 16 jurnalis lain mengaku pernah menjadi korban kekerasan yang dilakukan Bonek.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
"Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan2 The Jak Persija. Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat. 5 tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Polrestabes Bandung," kata pria yang sapa Emil tersebut.
Dia berpesan fanatisme berlebihan tak harus mengorbankan nyawa. Emil berharap kasus pengeroyokan ini menjadi pelajaran semua pihak.
"Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan, karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama. Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten."
Hal senada diutarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Lewat cuitan diakun Twitter pribadinya, @aniesbaswedan, Anies menyerahkan proses hukum para pelaku pengeroyokan ke polisi.
Anies juga mengajak pihak The Jakmania menyerahkan kasus tersebut ke apara berwenang. Mantan Menteri Pendidikan ini pun memastikan Pemprov DKI Jakarta menjamin semua proses pemulangan jenazah korban.
"Sekali lagi, kita semua turut berduka dan mari kita doakan almarhum, bantu tabahkan keluarga, dukung polisi menuntaskan penyelidikan, serta tetap jaga ketenangan dan kondusivitas. Terima kasih. *ABW."
Jakmania kirim surat ke polisi
Kelompok suporter Persija atau The Jakmania pun menyurati pihak Kepolisian Resort Kota Bandung, Jawa Barat, terkait kematian salah satu anggotanya ini. Melalui surat bernomor 025/BIDKUM/PPTJ/09/18 The Jakmania menyurati Kapolrestabes Bandung untuk membantu penyelesaian kasus ini.
"Bersama dengan surat ini kami sampaikan bahwa kami Pengurus Pusat The Jakmania siap berperan aktif untuk membantu melancarkan proses penyidikan yang tengah berlangsung antara lain memberikan informasi, mengkoordinir anggota kami apabila diperlukan dimintai keterangan guna kepentingan pemeriksaan saksi, maupun bantuan-bantuan lain yang diperlukan sesuai dengan arahan Bapak Kapolrestabes Bandung beserta jajaran," ucap pihak The Jakmania dalam keterangan tertulisnya diterima merdeka.com.
Pihak The Jakmania juga meminta agar kepolisian Kota Bandung dapat mengoptimalkan penyelidikan dan penyidikan kasus ini. Tujuannya guna menjerat tersangka dengan delik-delik yang bisa memberikan efek jera kepada pelaku dan menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Permohonan ini kami buat tanpa ada maksud untuk mencampuri kepentingan penyidikan yang telah dilaksanakan oleh pihak kepolisian, namun semata-mata untuk memberikan pemahaman baik kepada anggota kami maupun masyarakat luas bahwa penegakan hukum akan dijalankan secara profesional oleh seluruh aparat penegak hukum."
Sebelumnya diberitakan, insiden pengeroyokan mewarnai laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9). Dalam peristiwa itu, satu orang meninggal dunia.
Aksi pemukulan tersebut tersebar dalam rekaman video berdurasi 29 detik di media sosial dan aplikasi pesan whatsapp. Dari Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa itu terjadi di sekitar stadion menjelang pertandingan.
Satu orang pria terlihat dipukuli dengan tangan kosong oleh sejumlah orang berbaju Persib. Pada akhir video terlihat pria lain memukulinya menggunakan benda tumpul.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugeman saat dikonfirmasi, membenarkan adanya aksi pengeroyokan yang terjadi saat pertandingan sepakbola tersebut.
"Tadi ada informasi terkait pengeroyokan," kata Irman saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Minggu (23/9).
Namun begitu, Irman belum mengetahui pasti kornologi hingga dengan kondisi korban, yang dikabarkan meninggal dunia. "Masih didalami saat ini," katanya.
Dari informasi sumber lain, korban diketahui bernama Haringga Sirila (23), warga Bangunusa RT 13/RW 03, Kel. Cengkareng Timur, Kec. Cengkareng, Jakarta Barat.
Namun belum diketahui apakah korban merupakan pendukung Persija atau seorang pelajar yang sedang menuntut ilmu di Bandung dan menonton sepakbola di GBLA. Kini jasad korban berada di kamar jenazah RS Sartika Asih Bandung.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim AKBP M Yoris Maulana membenarkan adanya penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seseorang jelang pertandingan Persib melawan Persija.
Pihaknya sudah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi penganiayaan tersebut. "Mereka sedang dilakukan pemeriksaan intensif oleh anggota kita," jelas Yoris.
"Dari identitas yang kita peroleh korban tercatat sebagai warga Jakarta Barat. Tapi saya belum bisa memberikan keterangan apakah korban merupakan pendukung Persija. Bisa saja, korban sedang belajar di Bandung dan menonton bola disini. Nanti setelah pemeriksaan selesai baru kita akan jelaskan lebih lanjut dan rinci," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jawa Tengah merespons desakan pencopotan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaMajelis komisi sidang kode etik Bidpropam Polda Jateng akan menyusun tim untuk menggelar sidang banding diajukan Aipda Robig.
Baca SelengkapnyaAipda Robig Zaenuddin menembak Gamma yang menyebabkan siswa SMKN 4 Semarang itu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban menyayangkan tidak ada rasa bersalah pelaku ke keluarga.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Bareskrim Polri memeriksa Kaporestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri Aipda Robig Zaenudin mengaku menyesal dalam kasus penembakan terhadap seorang remaja.
Baca SelengkapnyaHasto kini tengah menunggu laporan dari Yogyakarta terkait insiden kekerasan yang menimpa kader Repdem tersebut.
Baca SelengkapnyaNatalius Pigai buka suara soal kematian pelajar SMK N 4 Semarang akibat ditembak oleh Aipda Robig Zaenudin.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaBrigadir Andri Sitompul saat ini sudah mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit Bhayangkara Polda Jambi.
Baca Selengkapnya