Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiap hari makan singkong, warga Nunukan akhirnya ke Malaysia

Tiap hari makan singkong, warga Nunukan akhirnya ke Malaysia Jalan rusak di Kalimantan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengaku makanan sehari-hari masyarakat setempat hanya dengan singkong rebus karena kesulitan mendapatkan beras. Butuk (40), warga Desa Samunti Kecamatan Lumbis Ogong ketika ditemui di ibu kota Kabupaten Nunukan, menceritakan kesengsaraan hidup yang dialami di kampung halamannya kepada sejumlah wartawan.

Dia mengaku mata pencaharian warga di kampung halamannya hanya dengan menanam singkong untuk dimakan dan dijual karena tidak ada lahan persawahan maupun tanaman lain yang dapat tumbuh di daerah itu.

"Warga di Desa Samunti hanya makan ubi kayu (singkong) setiap hari karena tidak ada lahan persawahan," ujar Butuk seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/11).

Butuk mengatakan, sekali-kali menanam padi pada lahan perkebunan miliknya dengan mengandalkan air hujan akibat tidak adanya pengairan, namun produksinya tidak mencukupi kebutuhan keluarga.

Memang ada beras yang dijual di kampung dengan harga Rp 20.000 per kilogram, dan itupun jarang yang dijual karena sulitnya sarana transportasi dari wilayah lain di sekitarnya, kata ibu dengan empat anak ini.

Selain itu, Butuk menyatakan, warga setempat sangat sulit mendapatkan uang untuk kebutuhan biaya pendidikan anak-anaknya, karena itu sebagian besar memilih bermigrasi ke Malaysia atau ke ibu kota Kabupaten Nunukan untuk menjadi buruh.

"Kami susah dapat uang di kampung karena tidak ada lapangan pekerjaan, karena itu banyak warga di Desa Samunti mencari pekerjaan di Malaysia atau ke sini (ibu kota Kabupaten Nunukan)," ujar dia.

Wanita paruh baya asal Suku Dayak Tegalang ini mengaku, beberapa saudara kandungnya telah menetap atau menjadi warga negara Malaysia yang sampai sekarang tidak pernah pulang ke kampung halamannya di Desa Samunti. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter

Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua

Baca Selengkapnya
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'
Miris Bocah Ini Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Makan Nasi Pakai Garam 'Terakhir Menu Pakai Telur di Bulan Puasa'

Sebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.

Baca Selengkapnya
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing
Sempat Merantau ke Jakarta untuk Mengadu Nasib, Ini Kisah Sukses Petani Lereng Sumbing

Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.

Baca Selengkapnya
Besarnya Biaya UKT di Kampus Negeri Kubur Mimpi Pemuda di NTT untuk Kuliah
Besarnya Biaya UKT di Kampus Negeri Kubur Mimpi Pemuda di NTT untuk Kuliah

Julianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam
Ratusan Anak di Serang Banten Putus Sekolah, Ada yang Tak Mampu Beli Seragam

Ironisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Warga Bisa Beli Pakai Dua Mata Uang Berbeda
Sisi Lain Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Warga Bisa Beli Pakai Dua Mata Uang Berbeda

Warga susah mendapatkan barang produksi dalam negeri di pulau ini.

Baca Selengkapnya