Tiap sore, cabe-cabean nongkrong di warung Agus tetangga Neng
Merdeka.com - Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka kasus pencabulan remaja berinisial T (15). Agus merupakan tetangga PFN (9) atau akrab disapa Neng, bocah yang ditemukan ditemukan tewas dalam kardus di Kalideres. Rumah Agus sudah diberi garis polisi sejak semalam.
Menurut pengakuan warga, rumah yang juga dijadikan warung itu merupakan tempat kumpul bocah dan remaja. Warung yang terbuat dari bahan semi permanen tersebut berada tepat di samping lapangan yang menjadi fasilitas fasos/fasum warga.
Yanto, salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari warung Agus mengatakan, setiap sore, sejumlah remaja putri sering berkumpul di sana. Rata-rata mereka bukan warga sekitar.
-
Di mana mumi bocah disimpan? Menurut beberapa ilmuwan, sosok mayat mengedipkan mata ini disebabkan oleh kelembaban alamiah pada ruangan di mana mumi disimpan.
-
Kapan anak itu diperbolehkan pulang? Setelah menjalani perawatan selama 13 hari di rumah sakit, anak tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Keluhan mengenai bau tidak sedap yang selama ini dirasakannya juga sudah hilang.
-
Bagaimana cara anak-anak dikuburkan? Analisis selanjutnya menunjukkan metode penguburan berbeda-beda tergantung pada usia orang yang meninggal—anak-anak dikuburkan, sedangkan mayoritas orang dewasa dikremasi. Orang dewasa yang dikuburkan tanpa kremasi ditempatkan di peti mati kayu, sedangkan anak-anak ditempatkan di kotak atau lubang yang lebih sederhana dan ditutup dengan penutup, menurut pernyataan itu.
-
Siapa yang menemukan kuburan anak-anak? Kuburan ini ditemukan saat penggalian berlangsung di kota kuno Tenedos, Bozcaada, tenggara Dardanelles.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Siapa yang mengawetkan mumi bocah? Ayah Rosalia sangat berduka dengan kematian putrinya, lalu mendatangi Dr. Alfredo Salafia, ahli mumifikasi dan taksidermis (pengawetan hewan), untuk mengawetkan mayat anaknya.
"Kalau sore, banyak tuh cabe-cabean ngumpul. Tidak tahu deh pada ngapain," ujar Anton, Jumat (9/10).
Sementara itu, Ketua RT 4, Kampung Rawa Lele, Misan mengatakan, warung Agus berdiri di atas tanah fasos/fasum. Jadi banyak warga terutama anak kecil yang bermain di dekat warung Agus. Warga juga sering melihat keakraban Agus dengan anak-anak.
"Tapi kalau sudah maghrib, bocah-bocah saya suruh pada pulang," ujar Misan.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan Agus sebagai tersangka pencabulan dengan korban T (15). Agus awalnya diperiksa sebagai saksi atas kasus pembunuhan bocah PNF (9) atau yang akrab disapa Neng di dalam kardus.
Dalam pengembangan kasus Neng ini, Polisi menemukan sejumlah kasus yang melibatkan Agus. Selain pencabulan, Agus juga terbukti kerap menggunakan barang haram narkoba.
Agus juga ditahan terkait hasil tes urine dirinya yang positif menggunakan narkoba bukan karena kasus pembunuhan Neng.
"Jadi si A ini kami lakukan penangkapan karena hasil urinenya positif methamphetamine. Penangkapan untuk jangka waktu 3 hari. Kasus ditangani Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya," kata Krishna melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Rabu (7/10) malam. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gara-Gara Kegiatan Bangunkan Sahur, Seratusan Remaja di Ciputat Tawuran Bawa Parang & Pedang, Brimob Sampai Turun Tangan
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaVideo sepasang anak muda melakukan tindakan asusila dalam gazebo kafe di kawasan Pantai Sigandu Kabupaten Batang viral di media sosial.
Baca Selengkapnya