Tiba di Lokasi Jatuh Sriwijaya Air, KRI Semarang Bawa Mobile Hyperbaric Chamber
Merdeka.com - Kapal Perang Indonesia (KRI) Semarang bertolak dari Posko Komando Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 ke lokasi diperkirakan jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. Lokasinya diperkirakan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
KRI Semarang membawa Alat Mobile Hyperbaric Chamber yang digunakan untuk memulihkan kondisi para penyelam.
"Kita penyelam di sini diperbantukan di kapal ini untuk memback up. Kapal ini dalam proses pelayaran kalau sekarang ini mungkin untuk proses evakuasi," ujar Sertu Voni Seprian, selaku Komandan Tim Penyelam saat ditemui di KRI Semarang, Senin (11/1).
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Gimana cara atasi air sumur keruh? Menggunakan filter air sumur dapat membantu menjernihkan air yang keruh. Filter ini dapat menangkap partikel-partikel kecil yang menyebabkan kekeruhan air sumur.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Apa penyebab tenggelamnya KM Rezki? Pada saat kapal sudah melewati Pulau Balang Caddi mendekati muara sungai, tiba-tiba angin kencang dan ombak besar menghantam kapal sehingga oleng ke kiri. Kapal tidak bisa dikendalikan dan penumpang yang ada di atas kapal jatuh ke laut.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
Voni bersama tiga anggotanya yang tergabung dalam Satuan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislamer) dipersiapkan untuk menjadi tim evakuasi yang bertanggungjawab atas keselamatan kapal KRI Semarang. Hal ini sebagai langkah antisipasi apabila terjadi jika sesuatu yang tidak diinginkan selama proses evakuasi berlangsung.
"Dikhususkan siapa tahu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan untuk hal-hal ini, ya kita yang harus bertanggungjawab khususnya di dalam air," tuturnya.
Voni menjelaskan bila mesin chamber disiapkan jika ada penyelam yang mengalami sakit akibat menyelam atau disebut Barotrauma.
"Mobil chamber itu fungsinya, seorang penyelam itu apalagi penyelaman yang dalam itu masuk ke ruang chamber. Chamber itu pemulihan lagi kondisi kita biar kita enggak kena Barotrauma," katanya
Oleh sebab itu, kata Voni, KRI Semarang diberangkatkan sebagai kapal medis yang salah satunya dilengkapi dengan mesin chamber untuk menjaga kesehatan para penyelam.
"Kalau mengalami kendala akan masuk ke sana. Yang saya tahu, baru hanya KRI Semarang yang menyediakan ruang chamber," tuturnya.
Sementara berdasarkan pantauan merdeka.com saat ini sekitar pukul 13.37 KRI Semarang sudah sampai di lokasi pencarian pesawat Sriwijaya SJ 182, di sekitar pulau Laki dan Lancang.
Terlihat di sekitar lokasi terlihat sejumlah kapal maupun speedboat yang tengah melakukan operasi evakuasi dan pencarian. Nampak juga sejumlah penyelam yang sedang melakukan proses pencarian.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.
Baca SelengkapnyaKapal yang sebelumnya membawa pasien itu mengalami mati mesin di laut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi pekerja yang sedang betulkan pompa air dan terjatuh ke sumur, berlangsung dramatis.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSebelum peristiwa itu, kru helikopter bernama Oktraman Menderosap atau Oki rupanya memiliki firasat buruk.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaEmpat penumpang dan satu pilot dievakuasi ke Rumah Sakit Bali Jimbaran, Badung.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaSebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca Selengkapnya