Tiba di Ponpes Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir Prioritaskan Silaturahmi dengan Keluarga
Merdeka.com - Mantan narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir, tiba di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo Jumat (8/1) pukul 13.34 WIB. Kedatangan Ba’asyir dari Lapas Gunung Sindur dikawal oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), aparat dari Lapas, tim kesehatan dan ambulans.
Pantauan di lokasi, Ba'asyir turun dari mobil Hyundai putih bernomor nomor AD 1138 WA dengan menggunakan kursi roda. Ba'asyir didampingi oleh putranya Abdul Rochim dan Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan. Rombongan sekitar 9 mobil tersebut masuk ke kompleks pondok melalui pintu utara.
Kepada wartawan, Michdan menceritakan, Ba'asyir keluar dari Lapas Gunung Sindur pukul 5.30 WIB. Sebelum keluar lapas, Ba'asyir terlebih dahulu melakukan tes kesehatan dengan hasil yang cukup baik.
-
Bagaimana kondisi fisik Badr Dahlan setelah dibebaskan? Melansir dari middleeastmonitor.com, tentara Israel membebaskan 33 tawanan Palestina dari Jalur Gaza pada Kamis (20/6) lalu. Para tawanan yang berhasil menghirup udara bebas itu pun segera mendapat penanganan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.Mereka dilaporkan bebas dengan tubuh yang kurus serta terdapat tanda-tanda penyiksaan hebat.
-
Apa yang Akbar lakukan setelah pulang? Ia ingin membersamai orang tuanya yang sudah lanjut usia. 'Idealisme untuk bekerja di kota besar atau luar negeri mulai luntur karena pandemi. Saya ingat bapak saya di rumah,' ujarnya.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Bagaimana pemuda itu berhasil lolos? 'Usaha tidak mengkhianati hasil,' tulisnya dalam video.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
"Ustaz dites dari tensi, detak jantung dan kondisi kesehatannya, semua dalam kondisi baik, sehat walafiat," katanya, Jumat (8/1).
Dia menyampaikan, sesampai di Ponpes Ba'asyir akan beristirahat dan menghabiskan waktunya dengan keluarga.
"Ustaz memang kita minta untuk dalam waktu sementara ini khusus bersama keluarga. Jadi, silaturahmi beliau yang terputus pada keluarga, kita minta itu menjadi prioritas. Kemudian baru kepada para tokoh, yang kemungkinan juga punya rasa kerinduan untuk bersilaturahmi. Kita akan jadwalkan sedemikian rupa, tentu dengan protokol kesehatan," tutupnya.
Keluarga akan Jauhkan Baasyir dari Pola Pikir Ekstrim
Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rohim berjanji akan menjauhkan ayahnya dari pola pikir yang tidak benar, seusai bebas dari hukuman kasus terorisme..
"Apapun pemikiran, apapun cara berfikir yang tidak benar, baik itu karena berlebih-lebihan, ekstrimisme dan lain sebagainya, apapun namanya ISIS atau tidak ISIS, akan diupayakan oleh pihak keluarga semampunya, untuk kita memberikan penjelasan. Dan kemudian juga ada upaya untuk menjauhkan dari pemikiran yang demikian," katanya.
Upaya yang akan dilakukan oleh keluarga untuk meluruskan atau menjauhkan dari pemikiran ekstrim, lanjut Iim, cara yang paling baik adalah dengan ilmu.
"Kita kembalikan pandangan itu pada ilmunya, bagaimana Alqur’an dan sunnah Rasulullah SAW itu mengajarkan Islam yang benar. Ketika kita bisa kembali dengan benar dan ilmu yang luas, maka akan terjadi keseimbangan dalam berpandangan. Siapa pun itu. Maka upaya itu yang Insya Allah akan dilakukan," terangnya.
Terkait pertemuan dengan tokoh agama di Solo, Iim mengaku tidak ada dan belum menjadwalkan hal tersebut. Terutama untuk pertemuan pertemuan besar. saat ini, ayahnya terlebih dahulu akan beristirahat dirumah, setelah menjalani perjalanan jauh.
“Saat ini Alhamdulillah kondisi fisiknya baik. Kita tidak tahu setelah ini, biasanya nanti mungkin ada efek-efek dari perjalanan jauh. Mudah-mudahan tidak apa apa tapi intinya kita sekarang fokus pada kesehatan beliau,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada pihak pihak yang ingin ketemu pihaknya akan mengatur. Jika dipandang penting dan bisa bertemu serta memungkinkan kondisinya maka akan diatur.
“Tapi jelas semua itu akan berjalan sesuai protokol kesehatan. Mulai besok pagi, atau mulai kapan pun, Insya Allah," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tes kesehatan menjadi salah satu syarat pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilu 2024. Sekitar 50 orang dokter dilibatkan dalam pemeriksaan ini.
Baca SelengkapnyaHasilnya akan diserahkan ke KPU usai seluruh rangkaian dari bakal pasangan calon lain selesai diperiksa kesehatannya.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk juga menyempatkan untuk meninjau fasilitas kesehatan yang disediakan di hotel.
Baca SelengkapnyaKapolres Bantul menyempatkan bertemu dengan para tahanan di Polres Bantul sebelum meninggalkan tugasnya di Polres Bantul.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud Md rampung menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD
Baca SelengkapnyaPasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran, menjadi yang terakhir menjalani pemeriksaan kesehatan.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan kesehatan pasangan calon (paslon) diserahkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Budi Sulistya kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
Baca SelengkapnyaSelama kegiatan razia berlangsung, seluruh personel memeriksa secara seksama setiap sudut kamar hunian.
Baca SelengkapnyaJemaah haji Indonesia gelombang pertama dalam proses pemulangan. Sedangkan gelombang kedua akan menuju Madinah.
Baca Selengkapnya