Tiba di rumah sakit, korban kecelakaan diduga malah dicabuli perawat
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa NT (17), korban kecelakaan lalu lintas. Bukannya mendapat perawatan, dia malah diduga menjadi korban pencabulan seorang perawat RSUD Tenriawaru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berinisial AF. Saat ini proses hukum kasus ini sedang ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres Bone.
Saat ini polisi sedang mengumpulkan sejumlah alat bukti, termasuk mencari para saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
"Kasus dugaan perbuatan cabul yang diduga dilakukan oleh oknum perawat RSUD Tenriawaru proses hukumnya sementara berjalan," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Hardjoko, Senin (2/1).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Informasi dari Humas Polres Bone, dugaan pencabulan terjadi hari Minggu (25/12). NT, pasien kecelakaan lalu lintas dibawa oleh temannya masuk ke ruang UGD RSUD Tenriawaru. Dia di sana mengaku malah mendapatkan perlakukan tak senonoh dari AF.
Kini dugaan pencabulan itu tengah menjadi perbincangan hangat, hingga terjadinya perdamaian antar kedua pihak, dan korban telah pencabutan laporan.
Menyikapi hal itu, menurut Kasat Reskrim pihaknya tak tahu menahu adanya surat perdamaian.
"Kalau pun ada itu bukan ranah penyidik, melainkan kesepakatan kedua belah pihak dan saat ini pelapor (NT) sudah mencabut laporannya. Namun hal tersebut tidak berpengaruh dalam proses penyelidikan dan proses hukumnya tetap lanjut," terang Hardjoko.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaMelihat itu, dokter MY meninggalkan ruangan. Sementara TA keesokan harinya melapor ke Polda Sumsel.
Baca SelengkapnyaDokter Ortopedi Cabuli Istri Pasien Ditahan di RS, Polisi Cuma Pamer Barang Bukti
Baca SelengkapnyaKorban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa itu terjadi, pasien yang juga suami korban sedang disuntik hingga tertidur.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis ortopedi, MY ditahan setelah menjadi tersangka pelecehan seksual terhadap istri pasien, TA (22), yang tengah hamil.
Baca SelengkapnyaKepala Puskesmas Kampili, Imran membenarkan video tersebut dan terjadi Minggu (5/11).
Baca SelengkapnyaLaporan dugaan pencabulan yang dilakukan dokter spesialis ortopedi inisial MY terhadap istri pasien yang sedang hamil TA (22), mendapat kecaman banyak pihak.
Baca SelengkapnyaIbu hamil korban pencabulan dokter ortopedi di Palembang mengalami trauma berat.
Baca SelengkapnyaKasus Dokter Ortopedi Dituduh Cabuli Istri Pasien, Korban Serahkan Rekaman CCTV dan Hasil Visum
Baca Selengkapnyakorban TA telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Selatan pada Kamis (22/2) atau sehari usai kejadian.
Baca Selengkapnya