Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak ada kuburan massal korban 65, alasan pemerintah tak minta maaf

Tidak ada kuburan massal korban 65, alasan pemerintah tak minta maaf Simposium Nasional 65. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Meski sudah menggelar simposium Tragedi 1965, pemerintah tidak akan meminta maaf pada korban peristiwa tersebut. Alasannya, tidak ditemukan kuburan massal yang jadi bukti telah terjadi pembantaian dan pelanggaran berat hak asasi manusia. Tim pencari fakta tak menemukan bukti-bukti pembantaian massal yang kerapkali disebutkan beberapa pihak.

"Tidak benar bahwa kami tidak mungkin minta maaf, yang saya buka kalau ada mass grief (kuburan masal), bisa diidentifikasi dengan jelas, bisa saja peluang untuk melakukan itu. Tapi sampai hari ini, kepada siapa saya mau minta maaf, yang jelas sudah ada enam jenderal TNI yang dibunuh, itu sudah jelas yang lain kan belum ada," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Jakarta, Senin (25/4).

Saat ini pihaknya menunggu laporan Agus Widjojo, ketua pengarah simposium nasional tragedi 1965. Tim pencari fakta pelanggaran HAM juga masih berjalan untuk melakukan investigasi mendalam. "Nah kalau ada ya silakan kita lihat," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah tak meminta maaf saat simposium nasional tragedi 1965 karena korban pertama Jenderal Ahmad Yani, yang diikuti oleh Jenderal TNI lainnya. Tentara juga menjadi korban meski mereka pelaku tragedi peristiwa 1965.

"Tapi tahu enggak siapa korban pertama? 6 jenderal, jadi jangan mengira bahwa tentara ini (pelaku), korban pertama Pak Yani, dan Sutoyo, DI Panjaitan, lima jenderal. Jadi bagaimana meminta maaf kalau korbannya itu pertama Jenderal. Kita memperingati itu pahlawan dan jenderal itu, seperti itu," kata Jusuf Kalla di Kantornya, Jakarta, Selasa (19/4).

Dia juga menambahkan, penyelesaian tragedi 65 tak bisa melalui jalur hukum karena pemerintah juga menjadi korban pembunuhan.

"Mau diselesaikan bagaimana coba? kita punya salah kan pasti, masyarakat pasti punya salah kan kejadian apapun. tapi anda harus pahami yang mana, siapa yang korban. Bukan hanya pulau buru yang korban, lima jenderal satu malam. pernah ada kejadian di dunia ini nggak? nggak ada kejadian di dunia seperti itu," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kompolnas Beberkan Temuan Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, Tak Ada Tembakan Peringatan Polisi Bubarkan Tawuran
Kompolnas Beberkan Temuan Kasus 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi, Tak Ada Tembakan Peringatan Polisi Bubarkan Tawuran

Kepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jenderal Polisi Bongkar Fakta Kejutan, Tak Ada Pembunuhan Kasus Vina Cirebon
VIDEO: Jenderal Polisi Bongkar Fakta Kejutan, Tak Ada Pembunuhan Kasus Vina Cirebon

Menurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina

Baca Selengkapnya
Kondisi Mayat di Kali Bekasi, Tidak Ada Luka Terbuka dan Patah Tulang
Kondisi Mayat di Kali Bekasi, Tidak Ada Luka Terbuka dan Patah Tulang

Para remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya
Heboh Gundukan Tanah Mirip Makam di Kebumen, Setelah Dibongkar Ini Isinya

Lengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.

Baca Selengkapnya
Penyebab Tenggelamnya 7 Pemuda di Kali Bekasi masih Misterius
Penyebab Tenggelamnya 7 Pemuda di Kali Bekasi masih Misterius

Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya tujuh pemuda di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Penemuan Kuburan Massal di Ponpes Al Zaytun
CEK FAKTA: Hoaks Penemuan Kuburan Massal di Ponpes Al Zaytun

Klaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.

Baca Selengkapnya
AS Tak Pedulikan 500 Laporan Soal Israel Gunakan Senjata Buatan Amerika Untuk Bunuh Warga Palestina di Gaza
AS Tak Pedulikan 500 Laporan Soal Israel Gunakan Senjata Buatan Amerika Untuk Bunuh Warga Palestina di Gaza

500 laporan berasal dari berbagai sumber namun tak ada satu pun laporan yang ditindak.

Baca Selengkapnya