Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak berikan uang ketok, pengesahan LPJP APBD Sumut terhambat

Tidak berikan uang ketok, pengesahan LPJP APBD Sumut terhambat Ilustrasi Uang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara, Nurdin Lubis menjelaskan DPRD Sumut sempat menunda 3 kali rapat paripurna untuk pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) 2014.

Nurdin menjelaskan anggota Dewan menunda rapat Paripurna lantaran pihaknya tidak memberikan uang ketok.

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi saksi empat anggota DPRD Sumut dalam kasus terima uang suap dari Gurbernur Nonaktif Gatot Pujo Nugroho. Empat anggoat DPRD Sumut tersebut yaitu Sigit Pramono Asri, Saleh Bangun, Ajib Syah dan Chaidir Ritonga.

Orang lain juga bertanya?

"Pada saat LPJP ABPD 2014 itu sempat tertunda lantaran para anggota dewan meminta uang ketok 5 persen dari belanja langsung nilainya Rp 1 triliun," ucapnya di Ruang Sidang Pengadilan Tipikor, Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/3).

Menurutnya, permintaan tersebut sempat tidak disetujui lantaran nilai yang diminta terlalu besar. Tetapi Gatot selaku Gurbenur Sumatra Utara menyetujui permintaan tersebut.

"Waktu itu saya tidak sanggup. Tapi Pak Gatot bilang laksanakan, ya laksanakanlah. Kabiro keuangan juga waktu itu enggak sanggup," tambahnya.

Nurdin pun menjelaskan bahwa pengesahan LPJP APBD sudah tidak sesuai ketentuan. Seharusnya, menurutnya sudah dilaksanakan pada 31 Desember 2014 tetapi pengesahan tersebut terjadi pada 20 Januari 2015.

"Pengesahan tidak terjadi dan Khamaludin bilang jika ingin disahkan paling lambat uang ketok Rp 6,2 Miliar. Itu adalah 5 persen dari belanja negara," bebernya.

"Kemudian setelah memberikan uang Rp 6,2 Miliar tersebut barulah pengesahan LPJP APBD 2014 disahkan," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, empat anggota DPRD Sumut Ajib Syah, Sigit Pramono Asri, Saleh Bangun, dan Chaidir Ritonga menerima uang suap dari Gubenur Nonaktif Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho untuk memuluskan persetujuan terhadap laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Sumut Tahun 2012, Persetujuan Perubahan APBD (P-APBD) Provinsi Sumut TA 2013, Persetujuan APBD Provinsi Sumut TA 2014.

Atas perbuatannya mereka dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau pasal 11 jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana jo pasal 64 ayat 1 KUHPidana.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mark Up Belanja DPRD Kota Kupang Capai Rp6,5 Miliar, Kejati Sebut Rp4,23 Miliar Belum Dikembalikan
Mark Up Belanja DPRD Kota Kupang Capai Rp6,5 Miliar, Kejati Sebut Rp4,23 Miliar Belum Dikembalikan

Tim Kejati NTT berhasil mengembalikan kerugian keuangan daerah senilai Rp1,57 miliar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bambang Pacul PDIP Blak-blakan Kondisi 'Dompet' Negara Jelang Jokowi Lengser
VIDEO: Bambang Pacul PDIP Blak-blakan Kondisi 'Dompet' Negara Jelang Jokowi Lengser "Cekak!"

Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Bungkam Seusai Diperiksa KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Galak Eriko PDIP Protes ke Sri Mulyani Soal LPEI Minta Duit Negara Rp10 Triliun Ini Penyakit!
VIDEO: Galak Eriko PDIP Protes ke Sri Mulyani Soal LPEI Minta Duit Negara Rp10 Triliun Ini Penyakit!

Komisi XI DPR RI menyetujui penyertaan modal negara (PMN) kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) hanya sebesar Rp5 triliun

Baca Selengkapnya
Menkeu Ingin Kaji Dana Pendidikan 20% dari APBN, DPR: Banyak Anak Enggak Bisa Sekolah Karena Biaya
Menkeu Ingin Kaji Dana Pendidikan 20% dari APBN, DPR: Banyak Anak Enggak Bisa Sekolah Karena Biaya

DPR menolak usulan untuk mengkaji ulang dana wajib atau anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.

Baca Selengkapnya
Tak Tahan Dimintai Duit oleh Bupati, Pria Ini Pilih Mundur dari Posisi Kadis PU Kepulauan Meranti
Tak Tahan Dimintai Duit oleh Bupati, Pria Ini Pilih Mundur dari Posisi Kadis PU Kepulauan Meranti

Bupati kerap meminta pencairan dari pemotongan uang persediaan (UP) dan ganti uang (GU).

Baca Selengkapnya
Sidang SYL: BPK Minta Uang Rp12 Miliar Buat Terbitkan WTP untuk Kementan
Sidang SYL: BPK Minta Uang Rp12 Miliar Buat Terbitkan WTP untuk Kementan

Jaksa semulanya bertanya perihal adanya pemeriksaan tahunan yang dilakukan oleh BPK di Kementan.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Bakal Telusuri Dugaan Pungli Program Pangan Murah di Jakut
Heru Budi Bakal Telusuri Dugaan Pungli Program Pangan Murah di Jakut

Heru mengaku akan menelusuri aduan tersebut dan menindak oknum tersebut jika seorang aparat.

Baca Selengkapnya
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara

DPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.

Baca Selengkapnya
Pejabat BPPD Potong Intensif ASN Rp2,7 Miliar untuk Bupati Sidoarjo
Pejabat BPPD Potong Intensif ASN Rp2,7 Miliar untuk Bupati Sidoarjo

Permintaan dana insentif itu disampaikan tersangka secara langsung dan ASN dilarang membahasnya.

Baca Selengkapnya
PDIP: Dulu Dukung UU Tapera, Kini Menolak Iuran
PDIP: Dulu Dukung UU Tapera, Kini Menolak Iuran

Hasto menyebut pemerintah semestinya mendengarkan aspirasi rakyat terhadap aturan sebelum diterapkan.

Baca Selengkapnya