Tidak Dikasih Uang, Pengamen di Garut Ancam Penumpang Bus Pakai Kapak
Merdeka.com - Anggota Polsek Malangbong, Resor Garut mengamankan tiga orang yang diduga kerap meneror penumpang bus dengan modus mengamen. Kapolsek Malangbong Iptu Abusono menyebut, ketiga pelaku berinisial AS (39), DR (38) dan ES (25).
"Ketiganya kita tangkap karena keresahan warga, karena saat mengamen kerap membawa senjata tajam jenis kapak. Kalau ada yang tidak ngasih uang diduga ada ancaman kepada penumpangnya menggunakan kapak tersebut," ujarnya, Senin (23/12).
Abusono menyebut bahwa ketiga pelaku merupakan warga Bandung dan sudah beberapa hari terlihat di wilayahnya. Saat diamankan, mereka diketahui tengah mabuk minuman keras oplosan.
-
Siapa yang diduga melakukan pemerasan? Ada 18 anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap 45 WNA asal Malaysia. Dari 18 anggota polisi, terdapat 12 nama yang telah beredar dan telah diidentifikasi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang mencuri di dalam bus? 'Maling! Maling! Ini lho korbannya,' kata salah seorang dalam video itu.
"Ketiganya langsung kita bawa ke Mapolsek Malangbong untuk kita mintai keterangan lebih lanjut. Dari tangan mereka kita amankan sejumlah barang, mulai senjata tajam jenis kapak dan minuman keras oplosan," katanya.
Hasil pemeriksaan sementara, polisi menjerat AS dengan pasal 2 ayat 1 undang undang darurat nomor 12 tahun 1951. "Akan terus kita periksa dan kita kembangkan. Kalau ada warga yang pernah menjadi korban pengancaman, bisa melaporkan ke kita," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaKeduanya coba memeras calon penumpang yang akan menyeberang ke Lampung menggunakan bus. Kemudian dianiaya sejumlah calo atau preman.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaTiga orang pemuda diamankan polisi setelah mencuri besi keranda ambulans di Jakbar
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaMeniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo
Baca Selengkapnya