Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak penting Gajah Mada Islam atau bukan

Tidak penting Gajah Mada Islam atau bukan Patung Gajah Mada di depan Mabes Polri. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Ashad Kusuma Djaya meminta agar polemik penamaan Gajah Mada tidak hanya dilihat berdasarkan hasilnya saja tetapi juga pada prosesnya. Ashad menerangkan bahwa Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) berada di bawah kewenangannya selaku Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta.

Ashad pun mengaku saat penelitian hingga buku berjudul 'Kasultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi' karya Herman Sinung Janutama tersebut terbit, dirinya sempat mengikuti prosesnya.

"Bagi kita saat itu kesimpulan seperti itu tidak terlalu penting sebenarnya. Gajah Mada Islam atau tidak, itu tidak penting," terang Ashad saat ditemui Sabtu (17/6) lalu.

Ashad menyampaikan bahwa metode yang dilakukan oleh Herman Sinung dalam penulisan buku tersebut menggunakan metode yang menarik. Di antaranya dengan mengunjungi makam-makam tua dan melihat batu nisannya.

"Dari batu nisan itu bisa diketahui dari zaman apa. Soalnya tiap batu nisan itu berbeda-beda bentuk dan ukirannya. Sesuai dengan zamannya masing-masing," terang Ashad.

Ashad menerangkan bahwa selain menggunakan metode mengunjungi makam, Herman Sinung juga membaca beberapa manuskrip seperti babad. Dari babad-babad yang dibacanya itu, kata Ashad, Herman Sinung mendatangi nama-nama lokasi yang ditulis di sana dan melakukan riset dengan mengumpulkan keterangan dari warga setempat.

"Dari metodologi itu akhirnya Herman Sinung membuat buku tersebut. Saat proses pembuatan, beberapa kali diskusi juga dilakukan dengan mengundang sejumlah ahli seperti Joko Suryo (sejarawan UGM). Saat itu Joko Suryo juga sempat mengkritisi. Apa yang disampaikan Joko Suryo kita terima. Bagi kita saat itu bukan masalah hasil tapi bagaimana yang dilakukan Herman Sinung itu sebagai salah satu cara pandang yang ditawarkan. Kami waktu itu menghargai benar proses intelektual yang sedang dijalani oleh Herman Sinung," papar Ashad.

Ashad menguraikan bahwa saat ini yang tengah viral di media sosial tak sepenuhnya benar seperti isi buku yang diterbitkan pada tahun 2010 yang lalu. Ada beberapa, lanjut Ashad, yang dipelintir. Di antaranya adalah penamaan Gajah Mada menjadi Gaj Ahmada.

"Di buku itu tidak ditulis Gaj Ahmada tetapi Gajah Ahmada. Yang di sosial media itu tak sepenuhnya benar," jelas Ashad.

Ashad menambahkan bahwa segala proses intelektual itu harus dihargai. Proses intelektual untuk menemukan sejarah Majapahit dan Gajah Mada itu memberikan alternatif-alternatif hasil yang menarik. Kalaupun ingin menolak, sambung Ashad, harus dengan cara yang intelektual juga.

"Mereka juga perlu berpikir dengan metodelogi alternatif, jangan terjebak pada kemapanan. Kalau ingin menolak ya mari menolak secara metodelogi juga, itu yang menunjukkan seorang intelektual dan tidak," pungkas Ashad.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama
CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama

Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Cover Majalah Tempo Bergambar Gibran tentang Jejak Fufufafa di Kaskus
CEK FAKTA: Hoaks Cover Majalah Tempo Bergambar Gibran tentang Jejak Fufufafa di Kaskus

Benarkah cover Majalah Tempo bergambar Gibran tentang jejak Fufufafa di Kaskus?

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Polisi Temukan Gudang Penyimpanan Ijazah Palsu Gibran
CEK FAKTA: Hoaks Polisi Temukan Gudang Penyimpanan Ijazah Palsu Gibran

Beredar klaim polisi menemukan gudang penyimpanan ijazah palsu milik Gibran

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Mahfud Panas Bilang Bodoh Balas TKN Prabowo | Jokowi Sentil Anies, Prabowo & Ganjar
TOP NEWS: Mahfud Panas Bilang Bodoh Balas TKN Prabowo | Jokowi Sentil Anies, Prabowo & Ganjar

Merespons tudingan itu, Mahfud lantas memberikan respons keras terhadap narasi-narasi tersebut.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Mendikbud Nadiem Makarim Cabut Ijazah Gibran
CEK FAKTA: Hoaks Mendikbud Nadiem Makarim Cabut Ijazah Gibran

Kementerian Pendidikan diklaim telah mencabut ijazah calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya

Perdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Viral MUI Keluarkan Fatwa Tentang Nasab Habaib, Cek Faktanya
Viral MUI Keluarkan Fatwa Tentang Nasab Habaib, Cek Faktanya

Masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan banyak hoaks yang beredar di media sosial

Baca Selengkapnya
Belajar Agama Jangan Hanya di Internet, Berpotensi Melenceng
Belajar Agama Jangan Hanya di Internet, Berpotensi Melenceng

Penggunaan istilah hijrah saat ini menjadi cukup tenar, khususnya di kalangan generasi muda atau dikenal dengan istilah hijrah milenial.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Tidak Benar Indonesia Gabung Rusia dan Irak Kirim Pasukan untuk Serang Israel
CEK FAKTA: Tidak Benar Indonesia Gabung Rusia dan Irak Kirim Pasukan untuk Serang Israel

Beredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Mitos Foto Bertiga Menurut Islam, Ketahui Sudut Pandangnya
Mitos Foto Bertiga Menurut Islam, Ketahui Sudut Pandangnya

Perlu dipahami sudut pandang Islam tentang mitos foto bertiga.

Baca Selengkapnya
Viral Biksu Berusia 300 Tahun Ditemukan Hidup di Malang, Cek Faktanya
Viral Biksu Berusia 300 Tahun Ditemukan Hidup di Malang, Cek Faktanya

Benarkah biksu berusia 300 tahun ditemukan di Malang? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya