Tidak sembarang orang bisa menggerakkan tangan robotik si 'Iron Man'
Merdeka.com - Tidak semua orang bisa menggerakkan tangan robotik I Wayan Sumardana alias Tawan si 'Iron Man'. Hal ini diungkapkan I Wayan Konol, Kepala SMK Rekayasa Denpasar. Bahkan sejumlah mantan guru Tawan pun mendatangi bengkel yang berada di Desa Manggis, Karangasem, Bali itu.
"Tidak semua orang bisa memfungsikan alat ini. Karena alat ini menggunakan sinyal respons otak dari penciptanya. Saya sudah buktikan itu, kalau kita yang pakai butuh konsentrasi total barulah bisa menggerakkannya," ungkap I Wayan Konol di Denpasar, Senin (24/1).
Kepala sekolah awalnya tidak percaya dengan tangan robotik Tawan. Hingga akhirnya dia membuktikannya sendiri.
-
Dimana robot AI ini melakukan uji kemampuannya? Untuk menguji kemampuannya, robot ini telah ditugaskan untuk membuat oksigen dari air. Tanah yang bisa digunakan untuk mewujudkannya hanyalah tanah Mars.
-
Siapa yang melatih pengguna motor listrik? Thamsir Sutrisno, Kepala Wilayah Astra Motor Sulawesi Selatan, menyatakan bahwa mereka menyediakan berbagai ekosistem penunjang, termasuk safety riding, untuk melengkapi kehadiran sepeda motor listrik Honda EM1 e: di Makassar.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Tugas apa yang diemban Tavan di IKN? Tugas utamanya adalah mengawasi investasi di sektor swasta di wilayah IKN dan juga bertindak sebagai penghubung antara para investor dari luar negeri.
-
Siapa guru inspiratif di Bandung? Hendra merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Di keluarganya, Hendra jadi satu-satunya yang penyandang disabilitas. Namun Hendra justru terpacu untuk bisa memperoleh hak pendidikannya, bahkan ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang menjadi sarjana.'Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana,' katanya
"Siapa pun akan meragukan kalau hanya melihat di media. Itu juga sempat saya rasakan, tetapi setelah saya lihat sendiri. Ya itu bukan fiktif belaka tetapi nyata, bahkan saya sangat bangga melihat karyanya itu," bebernya.
Dirinya berharap hasil ciptaan mantan anak didiknya ini jangan dijadikan polemik. "Tawan tidak butuh terkenal atau sesuatu yang lebih. Dia hanya menerapkan apa yang jadi moto dari sekolah tentang memanfaatkan sesuatu yang tak berguna untuk menjadi bermanfaat bagi dirinya. Apakah kebenaran itu robot atau bukan, itu tidak penting baginya. Dia hanya ingin bisa bekerja dengan menggerakkan kedua tangannya," pungkasnya.
Kepala sekolah lantas menceritakan kehidupan Tawan, terlebih saat dia mengenyam bangku pendidikan di SMK Rekayasa Denpasar.
"Dia itu dulu, saat masih bersekolah di SMK Rekayasa, Tawan adalah siswa yang tidak begitu menonjol. Juga bukan siswa yang tergolong lamban, biasa saja kepintarannnya,"
Tawan adalah siswa yang lugu dan tidak banyak bicara, tetapi terlihat sangat ulet atau giat setiap ada kegiatan praktik di sekolah.
"Tawan sangat polos dalam bergaul. Tetapi untuk kegiatan praktik, dia sangat serius dan giat. Bahkan hasil ujian praktiknya selalu yang terbaik," ungkapnya.
Kepala sekolah menuturkan Tawan juga bukanlah anak yang jenius. Bahkan nilai akhir ujiannya tidak sampai di atas 1,5.
"Guru pengajar di jurusan elektronika untuk hasil nilai ujian akhir dari Tawan tidak lebih di atas dari 1,5. Saya juga tidak menyangka dia bisa merancang robot tangannya," ungkapnya yang meyakinkan Tawan tamat pada tahun 2002. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret prajurit TNI Al bertangan 'robot' bionic yang bisa digerakkan dengan sensor dari otak.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan uji coba ini terlihat amat menegangkan. Terlebih, proses uji coba dilakukan langsung kepada seorang prajurit.
Baca SelengkapnyaiRonCub3, robot humanoid terbang pertama, dirancang untuk penanggulangan bencana. Dilengkapi dengan mesin jet dan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaPengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengaku sejauh ini belum ada robot yang mampu mengalahkan kecepatan lari hewan.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca Selengkapnya