Tidak terima soal karikatur, ini yang diserukan FPI di kantor Tempo
Merdeka.com - Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta menggeruduk kantor redaksi Tempo di Jl Palmerah Nomor 8, Jakarta Barat. Massa sudah tiba kira-kira pukul 14.10 WIB sambil membawa mobil komando alumni 212 kemudian masuk ke dalam halaman kantor Tempo.
"Siang ini hari mengimbau para peserta aksi untuk menjaga. Kita tunjukan kita punya etika tidak seperti mereka. Mereka harus minta maaf yang sudah melecehkan Habib kita," seru salah satu pemimpin Komando aksi damai di Kantor Tempo, Jumat (16/3).
Mereka meminta kepada pihak Tempo untuk meminta maaf atas karikatur yang menggambarkan sosok orang memakai gamis dan sorban. Pria dalam karikatur itu digambarkan sedang diskusi dengan perempuan yang bertuliskan 'maaf saya tidak jadi pulang'. Sang wanita di foto itu menjawab, 'Yang kamu lakukan itu jahat'.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
-
Siapa yang harus minta maaf? Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum kata-kata minta maaf kepada orang tua tulus dan menyentuh hari, bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Bagaimana Riza Patria meminta maaf? 'Mohon maaf itu yang satu sudah ke laut memang,' ucapnya.
-
Siapa saja yang perlu meminta maaf? Kesalahan bisa secara tak sengaja maupun sengaja kita lakukan kepada orang terdekat. Di antaranya yakni seperti orang tua, kakak, adik, kekasih, suami, istri, atau anak.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
"Kalau siang ini Tempo minta maaf, berjanji, maka akan selesai aksi ini. Namun mereka tidak mau mengakui perbuatannya. Mereka tidak berjanji, kami akan menghancurkan kantor ini," kata dia.
"Mana kala mereka minta maaf. Kita awasi perbuatannya," seru orator tersebut.
Dari pantauan merdeka.com pukul 14.19 Wib, massa melantunkan salawat di depan kantor redaksi Tempo. Tidak hanya salawat mereka juga mendendangkan lagu mars 212. Sementara beberapa karyawan Tempo hanya sedikit yang terlihat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian dugaan penganiayaan itu korban mengalami sakit di bagian pinggang sebelah kanan.
Baca Selengkapnyakhususnya Ustaz Hanan Attaki. Wanda Hara viral usai berbusana perempuan dan bercadar hingga berada di shaf perempuan saat menghadiri kajian Ustaz Hanan Attaki.
Baca SelengkapnyaAlih-alih sedih, sang kekasih diketahui membalas pernyataan pria tersebut dengan begitu menohok.
Baca SelengkapnyaPotongan video Gus Miftah menggucang kepala istrinya viral di media sosial dan menuai kritik.
Baca SelengkapnyaTernyata ada rasa kekhawatiran yang dirasakan oleh ibu Persit satu ini. Momen ini diungkap lewat sebuah video viral.
Baca Selengkapnya