Tiduran di gubuk, kakek 60 tahun tewas tertimpa pohon kelapa
Merdeka.com - Nasib nahas dialami seorang kakek bernama I Ketut Kerti (60) warga asal Banjar Werdiguna, Desa Adat Jasri, Kelurahan Subagan, Karangasem, Bali lantaran tewas ditempat usai tertimpa sebuah pohon kelapa yang tumbang di sawah garapannya.
Peristiwa yang menewaskan I Ketut Kerti ini terjadi Senin (6/10) siang tadi saat dirinya beristirahat di sebuah gubuk usai menggarap sawah.
Sebelumnya, korban sempat diingatkan oleh menantunya untuk tidak ke sawah hari ini karena angin sedang kencang. Namun, dirinya tetap nekat berangkat ke sawah untuk melakukan kegiatan kesehariannya dan memantau sawahnya yang sudah mulai menguning.
-
Siapa yang memberikan pesan merinding? Dalam kesempatan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan kata sambutan hingga memberi pesan yang mampu bikin merinding.
-
Siapa yang mengingatkan bahaya penyakit di musim hujan? Dokter lulusan Universitas Indonesia, Inggrid Tania, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit yang sering muncul di musim hujan.
-
Apa tujuan dari peringatan ini? Tujuan pertama dari peringatan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menghormati hak hidup setiap manusia.
-
Siapa yang terdampak semangka? Kondisi ini disoroti dalam sebuah studi kasus baru, yang akhirnya menyebabkan kondisi mereka menjadi semakin parah dan berbahaya.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Siapa yang diduga menebang pohon cengkeh warga Latimojong? Diduga orang yang menebang pohon cengkeh milik warga adalah utusan PT Masmindo Dwi Area (MDA).
"Saya sudah ingatkan pekak (kakek) untuk tidak ke sawah, karena angin kencang tidak mungkin ada burung yang makan padi. Tetapi tetap nekat," Ucap Komang Ayu Astuti, menantu korban, Senin (6/10).
Korban yang tewas akibat tertimpa pohon tersebut baru ditemukan oleh seorang warga yang juga akan menggarap sawah. Korban ditemukan tertimbun reruntuhan gubuk tempatnya tertidur akibat tertimpa pohon kelapa yang jatuh karena angin kencang.
Dari pengakuan Ketut Kerta, dirinya baru hendak memberitahukan korban kalau gubuknya rusak tertimpa pohon. Namun saat mendekati gubuk, dia melihat kaki korban ada dibalik tumpukan semak-semak ilalang yang digunakan sebagai atap gubuk.
Korban tewas dalam keadaan kepala remuk, dada penuh luka lembam dan tangan pergelangan nyaris putus. Mayat korban pun langsung dievakuasi oleh tim BPBD Karangasem bersama warga dan petugas dari Polsek Karangasem.
Kanit Reskrim Polsek Karangasem, Iptu Nyoman Merta Kariada, ditemui di rumah duka, memastikan korban tewas karena tertimpa pohon tumbang. "Sudah pasti karena tertimpa pohon kelapa, ini kita masih akan mengecek luka-lukanya, kemungkinan dilihat dari luka lebamnya terjadinya pagi," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa korban tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang terjadi pada Peristiwa ini terjadi pada Senin (11/9).
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaSaat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaKetika itu, melihat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan keadaan ter-gelantung. Insiden itu mengagetkan seisi rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca Selengkapnya