Tifatul belum pastikan matinya situs Indonesia disebabkan hacker
Merdeka.com - Sejumlah situs milik Bank Indonesia dan Garuda dikabarkan sempat down. Diduga, kejadian itu akibat serangan para peretas (hacker) asal Australia.
Terkait kondisi itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring mengaku belum ada laporan yang menyebutkan kejadian itu akibat dari serangan peretas.
"Beritanya begitu, tapi kan hacker enggak bisa dikonfirmasi, apa betul ada yang diserang. Sampai saat ini saya belum dapat laporan bahwa ada situs Australia yang diserang hacker Indonesia. Kalaupun menyerang, mereka enggak akan mengakuinya. Saya juga belum dapat laporan situs Indonesia diserang hacker Australia," ujar Tifatul di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11).
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Dia menambahkan, pihak-pihak yang terserang juga tak akan serta merta mengakui situs miliknya diretas oleh pihak-pihak tertentu. Apalagi, dalam keamanan dunia maya hanya memberikan data saja, bukan bentuk serangan yang terjadi.
"Di cyber security tidak terungkap, hanya memberi data, memberi alert (peringatan) badan apa yang diserang," tandasnya.
Sebelumnya, situs Bank Indonesia terhitung sejak pukul 08:15 WIB tadi pagi tidak bisa dibuka atau diakses. Besar kemungkinan rontoknya situs penguasa moneter di Indonesia itu terkena serangan hacker asal Australia. Para hacker Australia melakukan hal itu karena membalas dendam atas serangan hacker Indonesia pada Bank Sentral Australia tadi malam.
Hingga saat ini, situs BI tak bisa dibuka, sedangkan barisan hacker Indonesia saat ini telah mengendurkan serangan dan bersiap melancarkan serangan berikutnya nanti malam.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Budi Arie Setiadi kini enggan menjawab pertanyaan seputar akun Fufufafa
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaMenteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku sama sekali tidak tahu mengenai bos besar judi online berinisal T.
Baca SelengkapnyaBudi merasa dikhianati oleh mantan anak buahnya yakni T dan AK yang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus judi online.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi mengakui server PDSN yang lumpuh disebabkan oleh serangan LockBit.
Baca SelengkapnyaSosok T merupakan WNI yang memiliki andil menjamurnya perjudian online di Tanah Air dengan server pusat di Kamboja.
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaMenurut Yudistira, tidak mungkin mengganti server dalam waktu singkat dan memindahkannya ke negara lain.
Baca SelengkapnyaBudi Arie Setiadi menyebut sosok T menjabat Ketua Bidang Konten Sosial Media Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca Selengkapnya