Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiga anggota polisi jadi otak pencurian konsentrat di Freeport

Tiga anggota polisi jadi otak pencurian konsentrat di Freeport Ilustrasi Pencurian. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Brigadir N, anggota Polsek Tembagapura harus mendekam di sel Polsek Mimika atas kasus pencurian konsentrat di pabrik pengolahan biji PT Freeport Indonesia di Mil 74, Tembagapura, beberapa waktu lalu. N diduga sebagai otak dari pencurian tersebut bersama lima tersangka lainnya.

"Dia merupakan salah satu otak pencurian konsentrat di pabrik pengolahan PT Freeport. Sesuai perintah pimpinan, siapapun yang terlibat akan kita proses, kita tidak akan menutup-nutupi kasus ini," kata Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Dionisius VD Paron Helan di Timika seperti dilansir Antara, Senin (23/1).

Dionisius mengatakan tim penyidik Polres Mimika masih melengkapi berkas penyidikan kasus tersebut agar segera diajukan ke Kejaksaan Negeri Timika. Penyidik, lanjut dia, juga tengah meminta pihak Laboratorium PT Sucofindo di Timika melakukan uji sampel barang bukti konsentrat yang dicuri para tersangka.

Orang lain juga bertanya?

Sementara itu, Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan penyidikan kasus tersebut terus berkembang untuk menyeret orang-orang yang terlibat bertanggung jawab secara hukum.

"Harus ada efek jera buat para pelaku agar tidak terus terjadi kejadian berulang-ulang yang merugikan kita semua. Siapapun yang terlibat akan kita proses. Bagi aparat maupun oknum-oknum yang terus bermain, kami minta stop," kata Victor.

Victor menyayangkan keterlibatan oknum aparat kepolisian dalam kasus pencurian konsentrat milik PT Freeport tersebut. Sebagai polisi, katanya, seharusnya mereka bertindak sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta menjaga obyek vital nasional PT Freeport Indonesia.

Kasus pencurian konsentrat milik PT Freeport di pabrik pengolahan Mil 74, Tembagapura pada Minggu (8/1) malam juga melibatkan dua anggota Brimob Polda Jawa Tengah yang saat itu bertugas sebagai anggota Satgas Pengamanan PT Freeport.

Selain itu, kasus tersebut juga melibatkan tiga warga sipil. Hingga kini dua anggota Brimob Polda Jawa Tengah itu ditahan di Markas Komando Brimob Detasemen B Polda Papua di Timika.

Identitas kedua anggota Brimob tersebut yaitu Brigadir S dan Bharatu APP. Adapun tiga warga sipil yang ikut terlibat pencurian konsentrat Freeport yakni EA, A dan C. Kelima tersangka pencurian konsentrat Freeport tersebut dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman lebih dari tujuh tahun penjara.

Aksi para pelaku diketahui oleh petugas pengamanan internal PT Freeport. Dari tangan kelima pelaku, petugas menyita dua kantong plastik berisi konsentrat yang dimiliki kedua anggota Brimob itu, dan setengah karung konsentrat milik tiga warga sipil. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Buru Penadah Sindikat Penggelapan Kendaraan Sewa Gudang TNI di Timor Leste
Polisi Buru Penadah Sindikat Penggelapan Kendaraan Sewa Gudang TNI di Timor Leste

Sindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo

Baca Selengkapnya
Bagi Hasil Pencurian Tak Rata Buat Otak Perampokan Tertangkap
Bagi Hasil Pencurian Tak Rata Buat Otak Perampokan Tertangkap

Penangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.

Baca Selengkapnya
Penampakan Harvey Moeis Diborgol & Tumpukan Miliaran Uang Korupsi Timah saat Dilimpahkan ke Kejari Jaksel
Penampakan Harvey Moeis Diborgol & Tumpukan Miliaran Uang Korupsi Timah saat Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

Kedua tersangka yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan itu yakni Harvey Moeis dan Helena Lim.

Baca Selengkapnya
Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Korupsi Timah ke Kejari Jaksel, Harvey Moeis & Helena Lim?
Kejagung Limpahkan 2 Tersangka Korupsi Timah ke Kejari Jaksel, Harvey Moeis & Helena Lim?

Kejagung telah melimpahkan tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah

Baca Selengkapnya