Tiga bukti fatwa fardhu ain pilih Khofifah berujung pidana
Merdeka.com - Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (JAMPI) Jawa Timur tidak main-main dalam dugaan ujaran kebencian fatwa fardhu ain memilih khofifah-Emil. JAMPI menyertakan tiga alat bukti untuk menguatkan unsur pidana ke Polda Jawa Timur.
"Ada tiga bukti yang kami sertakan dalam laporan dugaan ujaran kebencian dalam pilgub ini," kata Ketua Umum JAMPI Jatim, Abdul Hamid setelah melapor ke Subdit V Cybercrime Ditreskrimsus Polda Jatim.
Hamid mengatakan, ketiga bukti tersebut adalah rekaman yang mengandung ujaran kebencian, foto kegiatan acara penguatan keluarnya fardhu ain memilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, dan copy surat seruan fatwa fardhu ain untuk mewajibkan memilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.
-
Kenapa Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk menggunakan akal sehat? “Ayo kita ke tengah, tinggalkan yang lain. Yang lain adalah kepingan-kepingan kemarahan dan kepingan-kepingan kekecewaan. Tidak wajar kita berpolitik dan mengambil keputusan tentang pemimpin karena marah dan kecewa,“ kata Fahri
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
-
Kenapa Pj Gubernur Kaltim ingatkan warga tentang hak pilih? Masyarakat yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun diimbau dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Apa pesan Menkomdigi Meutya Hafid untuk masyarakat terkait Pilkada 2024? Ia menegaskan bahwa acara ini merupakan Pilkada terbesar dalam sejarah Indonesia dan menjadi momen krusial dalam proses demokrasi.
Alat bukti tersebut, ujar dia mengandung adanya ujaran kebencian. Cara-cara seperti ini berpotensi untuk memecah belah masyarakat dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
"Pak kiai Asep itu kan memiliki ilmu yang tinggi, tidak seharusnya mengeluarkan fatwa yang berpotensi memecah belah umat," kata Hamid.
Dengan fakta itu, akhirnya organisasi yang beranggotakan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melaporkan kasus ini ke Polda Jatim. Laporan ini lebih pada statement yang bersifat fatwa yang disampaikan oleh kiai Asep di Pacet Mojokerto, yang menyebutkan salah satu kandidat harus dipilih dan tidak diperbolehkan memilih kandidat lainnya, dalam hal ini Gus Ipul.
Pasangan selain Khofifah dianggap tidak pantas untuk dipilih, bahkan seruan itu juga dikuatkan hadist dengan disertai beberapa kutipan kitab-kitab yang berisi, ‘Kalau kemudian tidak memilih Khofifah berkhianat pada Allah, Rasulullah, dan semua orang mukmin’ yang kemudian ada salah satu statement yang disampikan kepada masyarakat, kalau tidak memilih Khofifah itu berkhianat kepada Allah dan Rasulullah.
"Kita ada buktinya, omongan yang menyatakan kalau memilih Gus Ipul itu berkhianat kepada Allah, kepada Rasulullah dan kepada orang mukmin," tegas Hamid.
Hamid meminta supaya masyarakat tidak terpancing dengan fatwa fardhu ain yang dikeluarkan kiai Asep. Menurut dia, masyarakat memiliki hak untuk memilih sesuai dengan keinginan yang dianggap lebih baik. Jangan sampai terpengaruh yang nantinya bisa berujung pada penyesalan.
"Fatwa fardhu ain kan bersifat mengikat, tetapi kami yakin masyarakat mampu memilih mana yang baik dan tidak baik," terang dia
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sanksi itu mengancam pihak mengajak tidak mencoblos terlebih mengiming-imingi atau memberi uang kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaNamun saat pencoblosan nanti coblos calon yang lain.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD mengimbau masyarakat jika diancam dan diintimidasi terkait pilihan politik, jangan dilawan terlalu berlebihan.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta agar masyarakat tidak tergiur politik uang atau menjual suara ke pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaJustru dengan keberagaman membuat bangsa ini lebih istimewa.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengklaim dirinya dan Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca Selengkapnya