Tiga hari diguyur hujan, titik hotspot di Sumatera berkurang drastis
Merdeka.com - Curah hujan yang merata di kawasan Sumatera dan Kalimantan telah memberikan dampak positif terhadap upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Berkat bantuan alam selama tiga hari berturut-turut, titik api di Sumatera mengalami penurunan sangat signifikan, yakni hanya 156 hotspot.
"Hujan selama tiga hari Alhamdulillah titik api. Sekarang tinggal titik yang masih ada di OKI (Ogan Komering Ilir) dan Musi Banyuasin. Itu lah kenapa Pak Presiden langsung meninjau di OKI," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB Lantai 11, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/10).
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan guyuran hujan akan terus terjadi selama empat hari mendatang. Meski terbantu dengan cuaca, namun BNPB memastikan bakal terus mengupayakan hujan buatan untuk mempercepat prosesnya.
-
Bagaimana cara gua ini mematikan api? Untuk membuktikan betapa mematikannya Gua Kematian, peneliti menempatkan obor yang menyala di dalam gua, dan obor tersebut langsung padam karena kurangnya oksigen dan tingginya konsentrasi karbon dioksida.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Mengapa api di Air Terjun ini bisa menyala? 'Api di sini adalah salah satu api abadi yang terkenal karena lokasinya yang berada di dalam air terjun. Api ini terjadi karena adanya retakan di dalam bumi yang membocorkan kombinasi gas alam,' ujar Mike dalam keterangan Instagramnya.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Apa yang bisa diatasi dari udara buruk? Masker memang tak benar-benar bisa melindungi tubuh secara total dari polusi. Walaupun begitu, penggunaannya tetap sangat disarankan untuk meminimalkan potensi bahaya akibat paparan polutan.
-
Kenapa semburan api di rest area Cipali berhenti? Informasi ini disampaikan oleh Kasie Kedaruratan BPBD Subang, Komara menyebut jika tekanan dari dalam bumi sudah hilang.
"Ini golden time kita karena kemungkinan setelah itu kita kering lagi selama dua minggu ke depan," kata Sutopo dalam konferensi pers.
‪
Saat ini, kata Sutopo, sudah ada 31 pesawat dan helikopter yang digunakan untuk water bombing maupun hujan buatan. Lebih lanjut, Sutopo mengatakan, presiden juga akan membeli pesawat atau helikopter untuk water bombing.
"Pesawat ini menurut saya tidak hanya digunakan untuk kebakaran hutan tapi juga untuk tim SAR dan menjangkau daerah terpencil," ujarnya.
"Tapi saat ini masih dilakukan asesmen atau kajian pesawat apa yang dapat digunakan. Jumlahnya nanti menyesuaikan keuangan negara," tambah Sutopo.
Sutopo mengatakan, jarak pandang di sejumlah wilayah sudah mulai berangsur normal. Jika di Jambi, Pekanbaru, Palangkaraya sebelumnya jarak pandang di bawah 500 meter, lanjutnya, sejak tiga hari lalu jarak pandang di Pekanbaru meningkat menjadi 3.000 meter, di Jambi 1.400 meter, dan di Palangkaraya 1.200 meter.
"Kondisi ini berdampak positif untuk penerbangan. Otomatis bandara-bandara bisa dibuka kembali lagi," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan catatan instansi terkait kuantitas gas SO2 terukur 57 ton per hari pada 24 November 2024.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Minangkabau kembali dibuka pukul 14.00 WIB
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa ditutup sementara pada Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaPenutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaBanyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu.
Baca Selengkapnya