Tiga Hari Hilang di Sungai Bingei Langkat, Riski Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan M Riski Setia Ramadhan (16) warga Pasar IV Tandem Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Bingei, Desa Tanjung Merahe, Kabupaten Langkat, Selasa (17/8) sekitar pukul 10.55 WIB. Sebelumnya, korban sempat dinyatakan hilang sejak tiga hari lalu.
Kepala Kantor SAR Medan, Toto Mulyono, mengatakan pencarian dilakukan mulai dari lokasi pertama kali korban hanyut.
"Menggunakan perahu landing craft rubber (LCR) milik Basarnas Medan serta perahu fiber milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi awal hanyut," katanya.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Selanjutnya, korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.
"Isak tangis keluarga mewarnai serah terima korban dan langsung dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka. Selanjutnya, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup," ujar Toto.
Kejadian itu bermula pada Minggu (15/8) sekitar pukul 14.00 WIB. Korban bersama tiga orang rekannya datang ke Sungai Bingei untuk mandi-mandi. Setelah beristirahat makan siang, korban bersama rekannya kembali melanjutkan bermain air di sungai.
Namun, nahas saat empat pemuda itu akan menyeberangi sungai. Korban diduga kehabisan tenaga dan tak sanggup menyeberangi sungai hingga akhirnya terbawa arus yang cukup deras. Seketika korban hilang ke dalam sungai.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnya