Tiga Indikator yang Dipantau Satgas Covid-19 Jelang Ramadan agar Tak Terjadi Lonjakan
Merdeka.com - Jelang memasuki momen Ramadan dan Idulfitri, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus memantau tiga indikator yang harus dijaga agar penularan covid-19 ketika momen tersebut tidak terjadi lonjakan.
"Kita harus semaksimal mungkin menekan penularan apalagi kita memasuki transisi kegiatan masyarakat yang aman dan produktif. Setidaknya ada tiga indikator yang harus kita tekan," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat jumpa pers virtual, Selasa (29/3).
Wiku menerangkan indikator pertama, yaitu angka reproduksi virus (Rt) yang harus ditekan. Untuk diketahui jika Rt merupakan pengukuran epidemiologis yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana Dinkes Jateng menekan penyebaran HIV? Untuk upaya menekan angka penyebaran HIV, Dinkes Jateng terus melakukan edukasi dan penyuluhan yang bekerjasama dengan yayasan dan menyasar komunitas mulai dari lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), pekerja seks, hingga penghuni lapas.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Kabar baiknya, jika dibandingkan pada Rt tanggal 10 Maret angka per 24 Maret menunjukan penurunan di seluruh pulau besar di Indonesia," papar dia.
Adapun dia mencontohkan daerah yang berhasil turunkan angkat Rt adalah, Pulau Nusa Tenggara. Angka Rt menurun sebesar 0,13 dari 1,14 menjadi 1,01.
Selanjutnya, indikator kedua ialah positivity rate yang harus tetap rendah saat tes covid-19 meningkat. Saat ini positivity rate nasional sebesar 5,20 persen dibandingkan pekan lalu sebesar 8,81 persen.
"Angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen," ujar Wiku.
Sayangnya, jumlah orang yang diperiksa dari hasil tes antigen maupun polymerase chain reaction (PCR) menurun. Hanya 700 ribu orang yang melakukan tes pada pekan ini. Sedangkan pada puncak Omicron bisa sampai 2 juta orang.
Indikator ketiga, vaksinasi covid-19 yang harus dipercepat. Untuk data secara nasional, vaksinasi dosis satu di tingkat nasional telah mencapai 72% populasi dengan dosis dua mencapai 58% populasi dan vaksin booster mencapai 7% populasi dari total target 21,5 juta.
Sementara untuk target lansia, vaksinasi dosis pertama telah mencapai 79% dari lansia dan dosis kedua mencapai 60% dan booster mencapai 10% lansia.
"Melihat dari perkembangan perkembangan tersebut maka kita perlu melakukan upaya ekstra untuk pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan dan idul Fitri yang akan datang tentunya kegiatan ibadah akan lebih maksimal apabila dilakukan dalam keadaan yang aman dari Covid-19," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca Selengkapnya