Tiga Kelas SMPN 1 Cirebon Ditutup Usai Empat Siswa Positif Covid-19
Merdeka.com - Tiga ruang kelas SMPN 1 Kota Cirebon, Jawa Barat, ditutup sementara setelah empat siswa dinyatakan positif Covid-19. Pihak SMPN 1 Cirebon saat ini terus melakukan pelacakan kasus Covid-19 tersebut dengan tes usap.
"Kita menutup tiga ruang kelas yang siswanya terpapar Covid-19," kata Wakil Kepala Sekolah Humas SMP Negeri 1 Kota Cirebon Daryo Susmanto di Cirebon, Senin (31/1).
Dia mengatakan, dengan adanya empat siswa terpapar Covid-19, maka tiga kelas mereka ditutup untuk sementara. Siswa di kelas tersebut menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa bentuk bangunan SMPN 16 Cirebon? Mengutip Jurnal Arsitektur Terracotta yang ditulis oleh Fahrul Rozi dan Iwan Purnama berjudul Fasade Bangunan Gedung SMP N 16 Kota Cirebon, bentuk bangunan sekolah tersebut tidak banyak diubah, dan masih mempertahankan bentuk aslinya.
-
Di mana siswa SMP Wonosobo melakukan penelitian? Dalam melakukan eksperimen itu, Navallo memilih limbah styrofoam, hal ini mengingat limbah styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500-1 juta tahun untuk dapat terurai. Asna, salah satu anggota tim tersebut mengatakan, dalam membuat eksperimen itu, tim bekerja sama dengan produsen poster di Binangun, Kertek, Wonosobo.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
Pengurangan Jam Belajar
Pihak SMPN 2 Cirebon juga menerapkan mekanisme pengurangan jam pembelajaran tatap muka di sekolah. Mekanisme kegiatan belajar mengajar di sekolah dari yang sebelumnya 40 menit, kini dikurangi sementara menjadi 30 menit.
"Masing-masing kelas yaitu kelas 7, 8 dan 9 juga diberi jeda waktu masuk dan pulang yang berbeda, untuk mengantisipasi kerumunan potensi penularan Covid-19," tutur dia.
Dinas Kesehatan juga melakukan pelacakan kepada siswa dan guru yang kontak langsung dengan empat siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pelacakan terhadap siswa dan guru juga masih terus kami lakukan, dengan tes usap untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan dunia pendidikan ini," kata dia. Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SDN Blok I Cilegon Buang Safrudin mengatakan 33 siswa dari kelas 1 B terpaksa dipulangkan untuk mencegah penularan cacar air kepada siswa lainnya
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaDua ruang kelas tersebut belum kunjung diperbaiki. Aktivitas belajar mengajar terpaksa dipindah ke perpustakaan dan laboratorium IPA.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang mengatakan, pihaknya tengah mendalami dugaan adanya kelalaian dari pihak sekolah.
Baca Selengkapnya