Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiga Metode Dipakai Pemerintah untuk Deteksi Covid-19

Tiga Metode Dipakai Pemerintah untuk Deteksi Covid-19 Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Indonesia memakai tiga metode tes untuk mendeteksi virus Corona atau Covid-19. Pertama, menggunakan Real Time - Polymerase Cgain Reaction (RT-PCR).

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan tes model ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang cukup tinggi bahkan hampir 95 persen. Tes ini juga dipakai banyak negara. Caranya, mengambil cairan dari hidung atau tenggorokan.

"RT PCR inilah yang dipakai di seluruh dunia untuk memastikan apabila sampel berupa swabnya diambil dari hidung atau tenggorokan, itu bisa dites dan menunjukkan positif atau negatif terhadap virus SarsCov 2 ini," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (5/5).

Orang lain juga bertanya?

Metode kedua yang dipakai melalui Tes Cepat Molekuler (TCM). Tes ini dilakukan secara molekuler dan mempunyai sensitifitas sekitar 95 persen.

"TCM, tes cepat molekuler, menggunakan sebuah yang relatif cepat, dilakukan secara molekuler, dan ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi sekitar 95 persen," katanya.

Kendati hampir sama dengan RT-PCR, TCM dinilai lebih cepat. Sebab, tes RT-PCR harus memerlukan reagen dan sampel.

"Kalau yang Rat PCR tadi sering disebut sebagai open system jadi sistemnya terbuka, memerlukan reagen dan sampel dan bisa dilakukan tes dengan relatif cepat beberapa jam sudah bisa ketemu hasilnya," kata Wiku.

Wiku memaparkan, alat tes TCM sebelumnya hanya dipakai untuk menguji sejumlah penyakit. Misalnya, TBC, HIV, dan lainnya. Bahkan, alat ini diklaim sudah dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan tersebar di banyak tempat.

"Kalau ini dipakai, maka hasilnya lebih cepat keluarnya dan sangat spesifik dan sensitif. Alat ini sebenarnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia tersebar di banyak tempat, cuma masalahnya cartridge atau kasetnya itu kesulitan kita mendapatkannya karena persaingan di dunia semua perlu itu," jelasnya.

Metode tes ketiga, lanjutnya, uji cepat atau biasa disebut Rapid Diagnostic Test (RDT). Tes ini berupa mengetes antibodi dalam tubuh seseorang.

"Jadi yang sering dipakai adalah RDT antibodi, di mana rapid test ini bisa mendeteksi adanya antibodi yang telah muncul di penderita, biasanya antibodi itu muncul setelah orang tersebut terpapar dan mulai tubuhnya melawan," kata Wiku.

"Maka dari itulah pentingnya memiliki suatu sistem dalam pengujian, kalau sampai positif di harus di-follow up dengan tes menggunakan RTPCR untuk memastikan hasilnya," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia
Penyakit yang dapat Dicegah dengan Masker, Salah Satunya yang Sebabkan Pneumonia

Menggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.

Baca Selengkapnya
Google Sedang Mengerjakan AI yang Dapat Mendengarkan Suara Penyakit
Google Sedang Mengerjakan AI yang Dapat Mendengarkan Suara Penyakit

Google bekerja sama dengan Salcit Technologies untuk mengembangkan AI yang menganalisis suara batuk guna mendeteksi penyakit, terutama di daerah terpencil.

Baca Selengkapnya
Ini Saran dari Ahli Kesehatan di Tengah Tingginya Kasus Gondongan dan Cacar Air
Ini Saran dari Ahli Kesehatan di Tengah Tingginya Kasus Gondongan dan Cacar Air

Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru
Kemenkes Lakukan Upaya Cegah Patogen Menjadi Pandemi Baru

Sejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong

Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya