Tiga penambang emas ilegal tewas di Geumpang Pidie
Merdeka.com - Sebanyak tiga orang penambang emas ilegal ditemukan tewas, Senin (20/1) di desa Pulo Lhoih Lamjeu, Kecamatan Geumpang, Pidie, Aceh. Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WIB. Mereka melakukan penambangan secara tradisional dengan menggali lubang untuk mendapatkan butiran-butiran emas di bawah tanah itu.
Dugaan sementara, tewasnya penambang emas itu akibat kehabisan oksigen saat berada dalam lubang dengan kedalaman 30 meter. Saat itu, ketiga penambang lemas dan ditemukan sudah tewas.
Camat Geumpang, Saiful Zuhri kepada merdeka.com mengatakan, penambang emas itu tewas di lokasi penambangan. Lokasinya berjarak 14 km dari pusat Kecamatan Geumpang dan itu memang banyak warga luar yang menambang emas di sana.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Bagaimana Bumi kehabisan oksigen? 'Kami menemukan deoksigenasi di masa depan adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari peningkatan fluks matahari.'
"Ketiganya tewas karena kehabisan oksigen, saat ditemukan mereka sudah tidak bernyawa," kata Saiful, Rabu (22/1) via telepon.
Identitas korban adalah Muhammad (30), warga desa Blang Miroe, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya. Sedangkan dua orang lagi yang juga ikut tewas adalah Sandi (25) dan Andi (25). Keduanya merupakan warga yang datang dari Provinsi Bengkulu.
Kebanyakan dari penambang emas di lokasi itu, kata Saiful, tidak melapor pada pemerintah kecamatan, sehingga aparat kesulitan untuk mengontrol dan menertibkan. "Itu mereka masuk tanpa izin, kami tentu tidak bertanggungjawab atas kejadian itu," tegasnya.
Saat ini jenazah penambang emas itu telah dikembalikan pada keluarga masing-masing untuk disemayamkan. Termasuk jenazah warga Bengkulu juga sudah dijemput oleh keluarganya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca SelengkapnyaKejadian ini dimulai ketika dua pria memasuki sumur yang tidak terpakai untuk mengambil potongan bambu yang tersimpan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaDiduga kelima orang itu menghirup gas beracun di dalam sumur.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca Selengkapnya25 Orang para penambang berhasil dievakuasi melalui jalur darat yang berliku. Terjal, mendaki bukit, membelah hutan dan melewati sungai.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca Selengkapnya