Tiga pendaki asal Jakarta tewas tersambar petir di Gunung Prau
Merdeka.com - Tiga dari 11 rombongan pendaki Gunung Prau, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu, tewas tersambar petir. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Djarod Padakova membenarkan peristiwa nahas yang menimpa rombongan pendaki asal Jakarta itu.
Identitas tiga korban tewas yaitu Deden Hidayat Maulana (31) warga Jalan Benang VI Nomor 44, Sukma Jaya, Depok serta Aditya Agung (30) dan Adi Setyawan (31) masing-masing warga Jalan Cipinang Muara 2, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Informasi dihimpun, ketiganya berangkat bersama-sama dengan total 11 pendaki. Kejadian nahas itu terjadi di sekitar sebuah tower di gunung Prau.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Apa yang terjadi jika pendaki jatuh? 'Yang sering naik dan yang sering bikin konten, ini ke bawahnya sangat jauh, bisa sampai puluhan meter. Makanya yang jatuh kami pastikan tidak akan dievakuasi apapun alasannya. Karena apapun alasannya, ini sangat berbahaya,' terang pencinta alam tersebut.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarod Padacova mengungkapkan, kejadian berawal saat 11 orang dari Jakarta melakukan pendakian melalui jalur Base Camp Gunung Perahu di Desa Patakbanteng, Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah Sabtu (23/4) sekira pukul 13.30 WIB.
"Namun, setelah sampai di dekat Tower Kawasan Gunung Perahu di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo pada hari Minggu (23/4) sekira pukul 13.30 WIB tiba-tiba ada petir menyambar rombongan tersebut," ungkap Djarod saat dikonfirmasi merdeka.com Minggu (23/4) malam tadi.
Mendapatkan laporan, Polsek Kejajar, Wonosobo bersama Tim SAR Wonosobo kemudian melakukan upaya pencarian dan melakukan proses evakuasi. "Polsek Kejajar, Kabupaten Wonosobo mendapatkan laporan kejadian sekira pukul 17.30 WIB. Kemudian bersama Tim SAR dan warga sekitar melakukan proses evakuasi korban," ucap Djarot.
Saat ini, ke-2 korban luka masih dalam penanganan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Wonosobo, Jawa Tengah dan masih dalam perawatan.
Sementara keenam korban lainya hanya mengalami luka ringan dirawat di RSUD Wonosobo diantaranya Fadillah (29) warga Jalan Kemang Utara D Nomor 66, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan mengalami luka ringan dan Abdul Muhiz (27) warga Kompleks UK RT5 RW8 Kecamatan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengalami luka kaki kanan.
Lalu, Novi Ferdiansyah (32) warga Cipinang RT7 RW2, Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur dan Arif Hidayat (23) warga Pancoran Barat 7, Gang Haji Abdul Mutolib 26, Jakarta Timur mengalami luka bakar pada kedua kaki.
Kemudian Muhammad Iqbal (29) warga Sunter, Jakarta Utara mengalami luka ringan serta Ifan Dimas Pambudi (21) warga Jalan Raya Bogor Km 20 Nomor 50, Karangjati, Jakarta Timur mengalami shok ringan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaDia menyebutkan tidak ada peningkatan level saat Marapi mengalami erupsi. Karena saat itu Gunung Marapi mengalami erupsi freatik.
Baca SelengkapnyaAda empat orang Mahasiswa UIR yang berada di Gunung Marapi saat erupsi. Satu mahasiswa selamat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 18 pendaki dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca Selengkapnya