Tiga Pengedar Sabu Diringkus, 590 Paket Sabu Diblender
Merdeka.com - BNN provinsi Kalimantan Timur meringkus 3 pengedar sabu jaringan antar Kutai Kartanegara dan Samarinda. Lebih 500 paket sabu dimusnahkan dengan cara diblender lalu dibuang ke toilet.
"Mereka satu jaringan. Ada yang bandar dan pengedar, juga sekaligus mengawasi (pemakai yang hendak membeli)," kata Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kalimantan Timur AKBP Halomoan Tampubolon, ditemui di kantornya, Senin (17/6).
Tampubolon menerangkan, 2 orang diantaranya ditangkap di Samarinda, dan 1 lagi dibekuk di kawasan Samboja, Kutai Kartanegara, Mei 2019 lalu. "Terbanyak, kita sita dari pengedar atas nama Rizal Pratama sebanyak 290 poket sabu siap edar," ujar Tampubolon.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Siapa sasaran sindiran? Berikut ini adalah kumpulan kata-kata sindiran kena mental yang bisa digunakan untuk menyindir orang sasimo atau orang yang menyebalkan.
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
Terkait itu, lanjut Tampubolon, tim BNN tengah memburu bandar yang lebih besar, yang memasok sabu kepada ketiganya, dari negeri jiran Malaysia. "Jadi, sabu yang kita sita ini berasal dari utara Kalimantan, dari Tawau Malaysia, yang juga berbatasan Filipina," ungkap Tampubolon.
Ketiga pelaku dihadirkan siang ini, untuk memusnahkan sabu mereka sendiri. Sebelum dimusnahkan, petugas lebih dulu melakukan uji sampel, lalu menuangkan isi sabu dalam plastik klip, ke dalam blender.
Usai diblender dan benar-benar larut dalam air yang ada di dalam blender, ketiga tersangka kemudian membuangnya ke dalam toilet, didampingi petugas BNN.
"Ada 3 laporan dari 3 tersangka ini. Dalam waktu dekat berkas perkaranya masuk tahap II (pelimpahan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan)," terang Tampubolon.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaBNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.897,09 gram dan 5.934 butir pil ekstasi dimusnahkan di Aula BNNP Sumbar, Jumat (21/7). Narkotika itu diblender lalu dibuang ke dalam kloset.
Baca SelengkapnyaDalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaEmpat orang, dua perempuan dan dua laki-laki diamankan, sedangkan satu DPO warga negara asing
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaPelaku sudah membuang sebungkus sabu dengan berat sekitar 500 gram ke dalam lubang closet pada toilet Bandara Pekanbaru saat akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan warga negara Malaysia yang tinggal di Samarinda bersama istrinya.
Baca Selengkapnya