Tiga pertanda sebelum gempa Lombok terjadi
Merdeka.com - Gempa yang mengguncang pulau Lombok berkekuatan 7 SR pada minggu kemarin masih meninggalkan duka bagi keluarga korban meninggal. Banyak warga juga masih trauma dan enggan untuk kembali ke rumahnya.
Saat itu, rasa takut dan khawatir menjadi satu. Terlebih lagi, setelah gempa Lombok terjadi, beredar kabar permukaan air laut naik dan ada potensi tsunami yang mengancam. Warga pun langsung berhamburan keluar rumah dan segera membawa keluarganya menuju dataran yang lebih tinggi.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
-
Apa itu Fenomena Alam? Peristiwa-peristiwa non artifisial yang dihasilkan oleh misteri alam tersebut dikenal dengan istilah fenomena alam.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Apa saja jenis bencana alam di Indonesia? Berikut kami rangkum apa saja macam-macam bencana alam dan penyebabnya yang umum terjadi. Daftar Macam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya 1. Tanah Longsor
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
gempa lombok ©2018 liputan6.com
Tak ayal, jalanan di Pulau Lombok malam itu dipenuhi ribuan kendaraan yang ingin menyelamatkan diri.
Kondisi yang langsung gelap gulita dan mencekam semakin menambah kepanikan. Jeritan ketakutan hingga seruan Asma Allah terdengar di hampir seluruh penjuru Lombok saat gempa dahsyat meluluhlantakkan rumah warga serta bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya. Korban pun tak terhindarkan.
Jumlah korban gempa Lombok yang sudah ditemukan hingga kini adalah 109 orang. Diperkirakan jumlah itu masih bisa bertambah lagi karena proses evakuasi masih terus dilakukan oleh Tim Sar, relawan, dan warga.
"Semua terdata masih warga Indonesia, belum ada warga asing," kata Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BNPB saat diwawancarai mengenai korban gempa Lombok.
Sementara itu, terkait korban luka mencapai 236 orang dan jumlah pengungsi diperkirakan ribuan jiwa.
Sebelum gempa dahsyat terjadi, warga yang berhasil menyelamatkan diri sempat menceritakan beberapa pertanda alam sebelum malapetaka datang.
1. Hewan Menjerit
gempa lombok ©2018 liputan6.com
Seorang warga bernama Nana di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, menceritakan bagaimana suasana mencekam melanda Lombok saat gempa 7 skala Ritcher (SR) terjadi.
Nana tinggal di dekat sawah. Kala itu sesaat sebelum gempa, dirinya tengah berada di halaman. Saat melihat langit, ibu muda itu menyaksikan burung-burung bergerombol terbang ke arah barat.
Tak lama terdengar suara kambing mengembik dan ayam-ayam pun berketok-ketok tak biasanya. Padahal hari itu telah gelap.
Pada malam itu hewan-hewan yang ada di dalam tanah juga keluar berhamburan.
"Tikus, kodok banyak, semua pada keluar. Ayam ribut berketok-ketok, kambing mengembik-embik, burung semuanya pada bunyi, ribut juga lama kayak ikut menangis," cerita Nana.
Tak ada firasat apa pun, dia melanjutkan aktivitasnya menyeterika. Baru saja satu baju, rumahnya berguncang. Genteng dan seng terdengar beradu dan berjatuhan.
2. Isyarat Kucing
gempa lombok ©2018 liputan6.com
Sementara itu, di kaki Gunung Rijani, suasana mencekam serta kepanikan warga juga dirasakan saat gempa mengguncang.
Arlina, seorang warga di Desa Montong Betok, mengungkapkan, kala rumahnya diguncang keras, dia melantunkan selawat dan takbir sekeras-kerasnya.
"Sudah enggak terasa dingin, enggak terasa hujan, saya selawat sekeras-kerasnya di depan rumah, melihat rumah saya diguncang keras oleh gempa," ujar Arlina kepada Liputan6.com, Selasa (7/8/2019).
Ibu satu anak ini mengaku, sebelum gempa terjadi seekor kucing mengeong-ngeong di atap rumahnya. Dia sempat heran dan kesal mendengar meongan kucing yang tak berhenti juga.
"Bingung ini kucing naik dari mana, atap rumah saya kan tinggi, terus ngeong-ngeong lama, berisik, sampai saya suruh suami periksa atap rumah," cerita Arlina.
3. Peringatan Bocah 4 Tahun
gempa lombok ©2018 liputan6.com
Sebelum gempa 7 SR mengguncang bumi Lombok, sebuah peringatan dini sempat disampaikan seorang bocah berumur 4 tahun, warga Desa Montong Betok, Lombok Timur, yang ada di kaki Gunung Rinjani.
Bocah perempuan ini tinggal bersama kakek-neneknya dan oleh warga setempat sangat ditokohkan dan dihormati.
Si anak tersebut mengatakan, sesuatu yang oleh warga dibaca sebagai bencana akan datang pada malam Sabtu. Mendengar pertanda itu, warga kampung berjaga-jaga hingga pagi menjelang. Namun, tidak terjadi apa-apa dan mereka pun lega.
Keesokan paginya, Minggu, 5 Agustus 2018, tiba-tiba bocah perempuan itu keluar rumah. Dia terus menatap langit.
"Tidak ada yang tahu kenapa anak itu terus melihat langit," ucap Zaenal.
Warga yang tidak berpikir macam-macam tidak menganggap itu sebagai pertanda. Mereka pun beraktivitas seperti biasa.
Tiba-tiba saja usai salat isya, bumi berguncang keras dan lama. Warga ketakutan, berteriak panik sambil berhamburan keluar rumah, menerobos derasnya hujan.
Bencana alam memang bisa terjadi kapan saja. Namun jika kita jeli dan peka dengan alam sekitar dan lingkungan, maka mungkin saja kita bisa menemukan pertanda bahwa akan terjadi sesuatu seperti bencana alam.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/mg2)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada jika tanda-tanda alam berikut ini terjadi.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaMakna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaContohnya pernah terjadi pada tahun 2000 di Pulau Sumatera hingga tahun 2007 dengan range 7,9 Skala Ritcher (SR) sampai dengan paling besar 9,2 SR.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca Selengkapnya