Tiga Siswa yang Bully Siswi di SMP Purworejo Ditetapkan Tersangka
Merdeka.com - Tiga siswa yang melakukan perundungan siswi SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo ditetapkan sebagai tersangka. Mereka atas inisial TP, DF, dan UHA yang sama-sama siswa di SMP tersebut.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka ya," kata Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/2/2020).
Sebelumnya polisi telah menangkap tiga siswa yang melakukan persekusi seorang siswi di Purworejo, Jawa Tengah. Ketiganya tengah diperiksa di Polres Purworejo.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Apa yang dilakukan pelaku bully? Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku.Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
"Benar, sedang kita proses," ujar Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito, soal persekusi di Purworejo kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Menurut dia, sudah ada laporan resmi terhadap ketiganya yang masuk ke Polres Purworejo. Namun, dia tidak menjelaskan pembuat laporan tentang tindakan persekusi tersebut.
"Sudah dibuat laporan resminya," kata Rizal.
Adapun korbannya adalah seorang siswi perempuan atas inisial CA. Dalam sebuah video yang beredar, pelajar berjilbab itu ditendang berkali-kali.
Seorang netizen kemudian melaporkan persekusi di Purworejo itu kepada Ganjar Pranowo melalui Twitter. "Need your quick action Pak Gubernur," tulis dia kepada Ganjar.
Ganjar kemudian merespons dengan menanyakan lokasi dan tanggal kejadian.
Dalam waktu kurang dari dua jam, Ganjar menelepon kepala sekolah, bupati dan beberapa pihak terkait dengan kasus ini. Dia pun mengatakan kepolisian sudah menerima laporan tentang persekusi di Purworejo tersebut.
"Akun sy dibanjiri kejadian di salah satu smp di butuh purworejo. Sy sdh telp kaseknya & dia sdh urus. Polisi juga sdh menerima laporannya. Bsk saya minta pengawas sekolah & dinas utk turun agar bicara dg ortu anak2 itu. Pak Bupati Purworejo jg sdh sy kontak. --- Sayangi temanmu!" tulis Ganjar Pranowo dalam akun Twitternya, @ganjarpranowo.
Polisi Beberkan Motif Bullying Siswi SMP di Purworejo
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iskandar Sutisna membeberkan motif tiga tersangka perundungan atau bullying terhadap siswi SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo.
Mereka atas inisial TP, DF, UHA, kata Iskandar tega melakukan hal itu karena meminta uang kepada korban CA tapi tidak diberikan.
"Bahwa murid wanita ini di palak dimintai uang oleh tiga pelaku," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/2/2020).
CA, kata Iskandar justru melaporkan aksi pemalakan tersebut kepada guru di sana. Aksinya itu membuat ketiga tersangka berang hingga melakukan persekusi kepada korban.
"Karena tidak dikasih dan dilaporkan ke guru, akhirnya tiga pelaku marah dan menganiaya," terang dia.
Korban Pendiam
Sementara menurut Kapolres Purworejo, AKBP Rizal Marito korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam. Karena pendiamnya, CA dianggap oleh orang-orang di sekitarnya sebagai anak dengan keterbelakangan mental.
"Orang-orang liatnya begitu (keterbelakangan mental), tapi kita belum cek. Kita belum periksa korban, kita (mesti) cek psikologis dulu," beber Rizal kala dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (13/2/2020).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, tiga orang siswa yang melakukan tindak perundungan atau bullying sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaPihaknya pun tetap melakukan mediasi antara pihak pelapor dengan terlapor.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaWendi, enggan membeberkan materi pemeriksaan penyidik terhadap pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaRE mengaku masih menjadi anak baru di sekolah tersebut sehingga belum mengenal siswa lain
Baca SelengkapnyaKombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Bekasi jadi Korban Bullying teman-temannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan awal mula kasus bullying di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan SMA Binus School Simprug, RE (16) akhirnya mengungkapkan awal mula dirinya dibully.
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca Selengkapnya