Tiga TPS di Pangandaran Roboh Tersapu Angin Kencang
Merdeka.com - Tiga tempat pemungutan suara (TPS) pemilihan kepada daerah di Kabupaten Pangandaran roboh diterjang angin kencang. Proses pemilihan pun terpaksa dipindahkan ke tempat yang lebih aman karena angin kencang berlangsung cukup lama.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pangandaran, Muhtadin mengatakan bahwa tiga TPS yang roboh, dua di antaranya berada di Kecamatan Cimerak dan satu lagi di Kecamatan Cijulang. "Jadi total ada tiga TPS yang roboh," kata Muhtadin, Rabu (9/12).
Karena robohnya tiga TPS tersebut, proses pemungutan suara pun terpaksa dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan terdekat. Ketiga TPS itu dibangun di halaman sekolah, jadinya proses pemilihan pun dipindahkan ke gedung sekolah.
-
Apa itu TPS dalam Pemilu? TPS dalam Pemilu merupakan singkatan dari Tempat Pemungutan Suara. TPS merupakan lokasi atau tempat dimana pemilih akan memberikan suaranya dalam pemilihan umum atau Pemilu.
-
Mengapa penting pindah TPS? Pindah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat penting karena memungkinkan setiap pemilih untuk menggunakan hak pilihnya, yang merupakan hak konstitusional dan bagian penting dari demokrasi.
-
Apa yang dimaksud dengan TPS dalam Pemilu? TPS merupakan singkatan dari Tempat Pemungutan Suara, hal ini sudah dijelaskan menurut pasal 1 UU No.7 Tahun 2017. TPS ini merupakan tempat dilaksanakannya pemungutan suara dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
-
Bagaimana cara polisi mengamankan TPS? 'Kami tempatkan dua personel Polri dan empat Linmas untuk pengamanan TPS sangat rawan. Selain itu, kepolisian bersama rekan-rekan Kodim terus melakukan pemantauan,' jelas dia.
-
Di mana TPS yang sangat rawan? Distrik Naikere ada enam TPS sangat rawan, dan Distrik Wamesa dua TPS sangat rawan. Delapan TPS ini jadi perhatian khusus terutama Distrik Naikere.
-
Kenapa PTPS penting dalam Pemilu? Dengan demikian, PTPS memegang peran kunci dalam menjaga keberlangsungan dan keabsahan Pemilu.
“Pelaksanaan pilkada Kabupaten Pangandaran secara umum kondusif. Memang ada beberapa kondisi alam yang membuat pelaksanaan terkendala, tapi secara umum masih kondusif," ungkapnya.
Selain itu, menurutnya, dalam proses pemungutan suara penerapan protokol kesehatan pun berjalan dengan baik. Pihaknya bahkan melakukan pemantauan langsung.
“Kalau ada penumpukan pemilih di antrean, petugas KPPS langsung mengingatkan untuk menjaga jarak,” tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hujan lebat mengguyur DKI Jakarta menyebabkan puluhan TPS terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaBeberapa skenario muncul di antaranya menggelar pemilu susulan dan pemindahan lokasi TPS
Baca Selengkapnya1.297 TPS di Tanah Papua Belum Pemungutan Suara, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaWarga yang mendengar dan mengetahui peristiwa itu dari media sosial mendatangi lokasi karena penasaran.
Baca SelengkapnyaPemindahan surat suara dikawal 4 personel polisi bersenjata lengkap
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil, Kapolres dan rombongan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaMenurut Bawaslu, TPS tetap bisa dilakukan selama TPS tersebut layak dan ada petugas KPPS yang membantu.
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca Selengkapnya16 TPS di Tangsel Terendam Banjir, Pencoblosan Terancam Ditunda
Baca SelengkapnyaMenurut Burhanuddin, pengambilan data TPS rawan dilakukan selama lima kali sejak 3-7 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilakukan terlambat dan terpaksa dipindahkan ke pos satpam akibat banjir menggenangi kawasan tersebut setinggi 1 meter.
Baca SelengkapnyaMinat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.
Baca Selengkapnya