Tiga Upaya Kuatkan Karakter Generasi Muda
Merdeka.com - Pendidikan karakter baik secara konvensional maupun melalui literasi digital harus ditingkatkan ke generasi muda. Jangan sampai kultur bangsa yang toleran terkikis dengan kemajuan zaman sekarang ini.
"Harus dipaksakan dan semua mengikuti, karena ini jati diri bangsa. Apakah melalui kurikulum pendidikan atau melalui dunia digital. Kita semua tahu fenomena media sosial (medsos) ini sangat luar biasa. Kalau bangsa kita lengah akan sangat berbahaya. Ini menjadi tanggung jawab semua, pemerintah, masyarakat, lingkungan, dan keluarga," ujar Staf Ahli Menko Polhukam, Sri Yunanto dalam keterangannya, Rabu (6/3).
Menurutnya, langkah pertama untuk kembali menguatkan karakter generasi penerus bangsa dengan memberikan pondasi pendidikan, terutama penguatan ideologi bangsa. Itu bisa dilakukan dengan memberi pemahaman lagi tentang 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
-
Bagaimana milenial mendidik anak? Gerson menjelaskan bahwa orang tua saat ini lebih cenderung memperkuat perilaku positif daripada menghukum perilaku negatif.
-
Kenapa Kemkominfo menekankan literasi digital? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
-
Bagaimana cara Kemkominfo meningkatkan literasi digital? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Bagaimana caranya agar generasi muda menghargai pantun adat? Adanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.
-
Mengapa penting untuk meningkatkan kecerdasan warga negara? Temuan ini menekankan pentingnya pendidikan dan pemanfaatan kecerdasan warga negara dalam memajukan masyarakat.
-
Bagaimana cara memperbaiki kualitas pendidikan? Masdar menyerukan perlunya reformasi mendalam dalam struktur pendidikan dan regulasi etika sosial untuk memperbaiki kualitas Pendidikan.
"Itu bisa diberikan melalui kurikulum pendidikan dan kampanye di media sosial," tuturnya.
Dia optimis, bila generasi bangsa mempunyai pemahaman utuh tentang 4 Pilar Kebangsaan akan memiliki imunitas dan pembanding, terutama saat mendapatkan pengetahuan baru dari dunia digital tentang ide kebebasan maupun paham transnasional.
"Mereka memang membaca pengetahuan baru itu, tetapi mereka pasti akan membandingkan dengan ideologi hakiki bangsa. Dengan begitu, mereka tidak akan mengikuti dan menolak paham tersebut," tutur Dosen Politik Islam Universitas Indonesia ini.
Selain 4 Pilar Kebangsaan, ideologi agama juga harus disebarkan karena agama-agama di Indonesia mempunyai misi sama mengajarkan kebaikan, toleransi, dan perdamaian. Dengan memahami ideologi agama, generasi muda akan memiliki saringan dalam menghadapi serangan ideologi asing.
Ketiga, lanjut Yunanto, nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong, tepo seliro, toleran, saling menghormati juga harus terus diberikan. Ia sadar kemajuan teknologi informasi di era milenial itu sangat sulit mencegah anak-anak untuk tidak menggunakan medsos. Dalam hal ini, keluarga menjadi poin penting dalam melindungi anak-anak dari 'virus' negatif di medsos.
"Kita tidak bisa mencegah anak menggunakan medsos, justru di tengah kemajuan zaman ini, kita justru harus menganjurkan kepada anak-anak untuk mengenalnya. Tapi itu tadi mereka harus memiliki nilai dasar bangsa sehingga mereka bisa memilah mana yang baik dan mana yang akan merusak," jelasnya.
Selain literasi digital, pemerintah sebagai legitimate force bisa memaksa setiap warga dengan cara sah untuk mempelajari bela negara. Apalagi sekarang sudah adanya Inpres Nomor 7 tahun 2018 tentang Bela Negara. Di situ bela negara tidak hanya melalui cara formal, tetapi juga informal. Pesertanya juga harus menyuluruh seperti pelajar, mahasiswa, aparat, pengusaha, bahkan TKI pun harus mengikutinya.
Intinya, kata Yunanto, semua lini harus bergerak tentunya dengan metodologi terkini baik termasuk di media dan medsos. Itu harus dikemas dengan menarik dan konten yang sesuai dengan perkembangan zaman serta tidak simbolik dan seremonial, tetapi mengena di hati masyarakat.
"Kalau milenial caranya disesuaikan milenial, kalau ekonomi untuk kelompok pengusaha. Dengan begitu masyarakat akan mengikuti dengan senang dan sukarela. Ini perlu kecanggihan dan pemikiran yang melibatkan berbagai disiplin ilmu sehingga tidak terkesan monoton," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Generasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaGenerasi sekarang untuk tidak hanya menghormati tetapi juga meneladani nilai-nilai perjuangkan para pahlawan
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Milenial Demi Indonesia Emas 2045
Baca SelengkapnyaPerilaku yang beradab, tidak hanya wajib dilakukan di dunia nyata, tapi diperlukan untuk membangun generasi penerus yang bijak berdigital.
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaKonten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.
Baca SelengkapnyaPelatihan literasi itu menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan internet yang lebih positif dan bertanggung jawab di Kabupaten Kediri.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaMenggunakan teknologi untuk memviralkan rasa kebersamaan, patriotisme bagian dari menghargai jasa pahlawan
Baca Selengkapnya