Tim Basarnas Balikpapan Bantu Evakuasi Korban KM Santika Terbakar di Masalembo
Merdeka.com - Tim Basarnas Balikpapan dikerahkan ke perairan Masalembo, membantu proses evakuasi korban KM Santika Nusantara rute Surabaya-Banjarmasin, yang terbakar Kamis (22/8) malam. Diperkirakan tim tiba di perairan Masalembo sekira pukul 18.30 Wita, Minggu (25/8).
Tim Basarnas Balikpapan, bertolak dari dermaga Somber di Balikpapan menggunakan kapal SAR KN Wisanggeni 236, sekira pukul 23.30 WITA, Sabtu (24/8) malam. Tim terdiri dari 16 ABK, 4 cadet, 1 Office Boy (OB), 10 personel rescuer serta 1 analis operasi SAR.
"Per jam 10.30 siang ini, KN Wisanggeni berada di perairan Kota Baru, Kalimantan Selatan. Diperkirakan tiba di perairan Masalembo sekira jam 6.30 sore ini nanti," kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan, Octavianto, Minggu (25/8).
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Sebuah kapal survei gas alam Energean yang beroperasi sekitar 90 kilometer di lepas pantai Israel menemukan sebuah bangkai kapal penuh dengan ratusan kontainer utuh yang berasal dari masa 3300-3400 tahun lalu (abad ke-14 hingga ke-13 sebelum masehi) di kedalaman 1,8 kilometer.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Octavianto menerangkan, keberangkatan tim Basarnas Balikpapan, menyusul instruksi Direktur Operasi Basarnas, agar Basarnas Balikpapan ikut membantu proses evakuasi korban KM Santika, yang tengah dilakukan Basarnas Surabaya dan Banjarmasin. "Cuaca saat ini di perjalanan baik. Cuma malam tadi, subuh, ketinggian gelombang perairan 2-3 meter," ujar Octavianto.
©HO/Basarnas BalikpapanDijelaskan Octavianto, lokasi keberangkatan dari Balikpapan, menuju Masalembo sendiri, berjarak sekitar 200 nautical miles (NM). "Selain personel, kami juga membawa alat utama SAR," terang Octavianto.
"Begitu tiba di Masalembo, Basarnas Balikpapan ikut serta dalam proses evakuasi dalam operasi SAR, yang dikendalikan kantor SAR Surabaya. Personel SAR Balikpapan dalam kondisi baik, siap melaksanakan operasi SAR," demikian Octavianto.
Informasi diperoleh merdeka.com dari Basarnas hingga Sabtu (24/8) kemarin, pascakejadian telah dievakuasi 303 orang penumpang KM Santika Nusantara, di mana 3 di antaranya meninggal dunia. Sebelumnya, berdasarkan laporan awal Basarnas Surabaya, jumlah penumpang saat kejadian 111 orang. Namun demikian selama proses evakuasi, jumlah korban terus bertambah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSementara diduga jumlah penumpang kapal cepat tersebut ada sekitar 40 orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, kedua korban tersebut akibat menghirup asap dan loncat dari tangga utama kapal akibat panik.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca Selengkapnya