Tim Cobra Jatim tembak mati begal karena melawan saat ditangkap
Merdeka.com - Tim Cobra dari Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur kembali menembak mati pelaku begal sadis di Probolinggo, Selasa (24/3). Tindakan itu diambil karena pelaku berusaha melawan saat hendak ditangkap.
Pelaku begal ditembak mati itu adalah Arifin alias Rifin (32 tahun), warga Desa Sumber Kare, Kecamatan Wonomerto, Probolinggo. Dari catatan polisi, Arifin merupakan pelaku pencurian disertai kekerasan kawakan dan dikenal paling sadis di antara komplotannya.
Bersama enam anggota komplotannya, pelaku pernah merampok karyawati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum bernama Supriati di Jalan Raya Bromo, Kecamatan Lumba, Kabupaten Probolinggo. Dalam aksinya itu, pelaku dan komplotannya berhasil menggasak uang setoran SPBU sebesar Rp 20 juta dan membacok korbannya tepat di bagian leher.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
"Korbannya telah dirawat di rumah sakit," kata Kanit Bajak Sandra Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Kompol Abaridi Jumhur.
Selanjutnya, Tim Cobra dipimpin Jumhur membantu anggota Polres Probolinggo memburu Arifin. Dalam perburuannya itu, polisi terlebih dulu berhasil membekuk rekan Arifin bernama Bayu pada 8 Desember 2014 lalu.
Setelah melakukan pemeriksaan intensif terhadap bayu, lanjut Jumhur, petugas akhirnya memperoleh keterangan keberadaan tersangka Arifin. Dia bersembunyi di Desa Sumber Kare, Kecamatan Wonomerto.
Dalam penggerebekan tempat persembunyian, tersangka Arifin langsung menyerang petugas dengan sebilah celurit, tanpa mengindahkan peringatan dilakukan oleh anggota Tim Cobra. Petugas pun menembak Arifin dan mengenai telapak tangan hingga tembus ke dada kiri pelaku.
"Saat anggota mendobrak dan masuk rumah pelaku, petugas sempat berteriak sebagai anggota polisi. Tapi pelaku langsung menyerang dengan menggunakan senjata penghabisan berupa celurit," ucap mantan Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya ini.
Karena tak ingin membahayakan diri sendiri, tambah Jumhur, anak buahnya terpaksa menembak pelaku. "Pelaku terkena tembakan di bagian telapak tangan kiri tembus ke bagian dadanya. Pelaku kemudian meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit," ujar Jumhur.
Dari penangkapan Arifin ini, petugas menyita barang bukti berupa sebilah jenis celurit. Diduga, senjata tajam ini kerap dipakai pelaku saat beraksi.
Sedangkan dari catatan pihak kepolisian, aksi kejahatan dilakukan pelaku bersama komplotannya ini yakni pernah merampok di kawasan perumahan di wilayah Jember, dan berhasil membawa kabur mobil Pajero di wilayah kota Jember.
Ada lagi aksi lainnya, yakni pelaku membacok dan merampas motor milik korbannya di wilayah Tongas, Probolinggo, termasuk di Kaliwates, Jember.
"Jadi beraksinya komplotan tersangka ini, mulai dari Pasuruan, Jember, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang hingga Banyuwangi. Pelaku dan komplotannya juga dikenal sadis saat beraksi. Mereka tak segan melukai korbannya hingga tewas saat beraksi," tandas Jumhur.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTabrak Mobil Boks, Begal di Gunungputri Bogor Tewas
Baca SelengkapnyaKronologi Lengkap Pembacokan Prajurit TNI di Bekasi, Berawal Teman Minta Tolong Berakhir Diteriaki Begal
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil rekaman CCTV dari lokasi kejadian terlihat satu orang pelaku berada di atas motor
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca Selengkapnya