Tim Dokter Jelaskan Sebab Kebutaan yang Dialami Warga Malang usai Divaksinasi
Merdeka.com - Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang menjelaskan penyebab kebutaan yang dialami oleh seorang warga Kota Malang setelah menjalani vaksinasi Covid-19.
Dokter spesialis mata RSUD Saiful Anwar Malang Wino Vrieda menjelaskan bahwa tim dokter telah melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasien bernama Joko Santoso (38) kehilangan penglihatan setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19.
"Dari hasil pemeriksaan lengkap didapatkan diagnosis terjadi peradangan pada saraf mata pasien, yang biasa disebut neuritis optik," kata Wino di Kota Malang, Selasa (7/12) seperti dilansir Antara.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Menurut dia, peradangan pada saraf mata bisa disebabkan oleh banyak faktor termasuk infeksi dan ada kalanya penyebab peradangan tidak diketahui.
Wino mengemukakan bahwa kasus peradangan saraf mata yang mengakibatkan hilangnya penglihatan Joko termasuk kasus langka.
Menurut dia, sampai saat ini belum ada laporan maupun hasil penelitian yang menunjukkan adanya kaitan antara vaksinasi Covid-19 dan gangguan penglihatan.
"Jadi, hingga saat ini belum ada literatur mana pun atau laporan yang bisa dengan pasti untuk menyatakan bahwa vaksinlah yang menjadi satu-satunya penyebab turunnya penglihatan pada pasien," katanya.
Joko Santoso (38) mengalami kebutaan setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca pada 3 September 2021.
Dia merasa pandangannya kabur pada malam hari setelah menjalani vaksinasi dan saat bangun tidur keesokan harinya dia sama sekali tidak bisa melihat.
Istri Joko yang bernama Titik Andayani (35) melaporkan kejadian itu kepada ketua rukun warga dan Joko kemudian dibawa ke rumah sakit.
Dokter kemudian memeriksa kondisi mata Joko, termasuk struktur anatomi dan saraf matanya.
Joko menjalani rawat inap di rumah sakit selama sembilan hari setelah mengalami gangguan penglihatan. Selama di rumah sakit, dia menjalani beberapa terapi.
"Pasien mulai menunjukkan perbaikan pada hari keempat, dengan sudah bisa melihat bayang-bayang," kata dokter Wino.
Setelah kondisinya membaik, Joko dipulangkan dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan sampai sekarang.
"Pasien semakin menunjukkan perbaikan signifikan dalam menjalani pengobatan selama tiga bulan ini," kata Wino.
"Untuk pemulihan, evaluasi berkala akan dilakukan hingga enam bulan atau satu tahun," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga di Lebak, Banten mengalami kebutaan total dan penyebabnya masih belum diketahui
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca Selengkapnya