Tim DVI fokus cari data ante mortem gigi korban Lion Air JT610
Merdeka.com - Kepala Laboratorium Klinik Ortodologi Pusdokkes Polri, Agustinus menyampaikan, tim DVI (Disaster Victim Identification) sedang fokus bekerja mencari data ante mortem gigi dari keluarga terdekat atau teman korban Lion Air JT610. Mereka khususnya mencari data dari dokter gigi yang pernah merawat korban.
Sampai saat ini, tidak ada gigi yang ditemukan dalam kantong jenazah yang telah diterima RS Bhayangkara Polri. Hal ini menghambat proses pencocokkan untuk identifikasi.
"Kenapa lebih fokus, karena temuan gigi di postmortem itu hampir tidak ada. Hanya kami temukan satu buah gigi dan kondisi sudah fraktur, retak," kata Agustinus di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (2/11).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Ia mengungkapkan, dari 212 data antemortem yang telah diterimanya, yang memiliki dental record lengkap sampai pada hasil rontgen hanya 24. Tanpa rontgen atau hanya catatan dari dokter gigi hanya 18.
"Totalnya 42. Sampai saat ini masih terus bekerja sampai malam untuk melengkapi data," ia melanjutkan.
Agustinus mengatakan, data gigi lengkap tersebut kebanyakan dimiliki oleh anggota Polri dan kru pesawat yang menjadi korban. Khusus untuk kru pesawat, data didapat dari Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen).
"Data gigi setiap kru pesawat lengkap. Bisa dipastikan ketika ada body part gigi di postmortem, kami yakin bisa identifikasi karena datanya lengkap. Kebetulan yang anggota Polri juga data lengkap, dengan yakin bisa lakukan identifikasi," lanjutnya.
Sebelumnya, proses identifikasi gigi dilakukan dengan membandingkan data antemortem dan postmortem, yaitu kondisi gigi korban pada sebelum dan sesudah meninggal. Agustinus menuturkan, sejauh ini timnya mengandalkan catatan yang dibuat dokter gigi korban.
"Kami di antemortem masih harus menerjemahkan riwayat gigi ke format odontogram, berupa simbol-simbol atau kode-kode, dan dibuat gambar visual agar mudah dicocokkan. Itu yang membuat kami cukup lama di antemortem," ujarnya.
"Ketika tidak ada catatan, yang bisa bantu kami at least foto ketika yang bersangkutan dalam kondisi tersenyum, sehingga ada gambaran gigi meskipun tidak seakurat catatan gigi dari dokter. Tetapi ini bisa bantu kita compare dua objek," ia mengakhiri.
Reporter: Ratu Annisa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyerahan jenazah, lanjut Jules, akan difasilitasi oleh Pemprov Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca Selengkapnya