Tim DVI Mabes Polri Periksa DNA 10 Keluarga Korban Tempat Karaoke Terbakar di Sorong
Merdeka.com - Tim DVI Mabes Polri hari ini mulai mengidentifikasi korban tewas akibat kebakaran tempat karaoke di Sorong, Papua Barat. Identifikasi dengan memeriksa DNA 10 anggota keluarga yang telah mendatangi Mapolda Papua Barat.
"Sudah ada 10 kelaurga sudah datang, semua sudah bisa dihubungi. 10 sudah ada di sini. Yang lain masih dalam perjalanan. 10 kelaurga sudah ada di Sorong," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dihubungi, Kamis (27/1).
Polisi memastikan menyiapkan keperluan keluarga korban termasuk penginapan selama proses identifikasi jenazah para korban yang terbakar tersebut. Namun jika tak memungkinkan dilakukan di Mapolda Papua Barat, data antemortem akan dilakukan di Biddokes sesuai domisili pihak keluarga.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
"Keluarga sudah dihubungi, nanti bila datang ke sini kita siapkan tiket sama penginapan. Jika tidak mungkin akan diambil antemortem ya di Bidokkes Polda setempat," ujar dia.
Identifikasi Dilakukan Tim DVI Mabes Polri
Mabes Polri akan melakukan identifikasi terhadap belasan jenazah yang meninggal dunia di tempat karoke akibat terbakar dalam peristiwa bentrokan dua kelompok yang terjadi pada Senin (24/1). Dalam peristiwa, 18 orang meninggal dunia termasuk dari salah satu kelompok yang terlibat bentrokan.
"Belum-belum (ada identifikasi), kita sudah taruh di tempat khusus jenazah biar tidak rusak kan, di container dies kan. Tim (Mabes) dateng pagi," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dihubungi, Kamis (27/1).
Meski dari Polda Papua Barat sendiri ada tim identifikasi jenazah, akan tetap pihaknya tetap menunggu tim dari Mabes Polri.
"Ada tim kita, cuma itu tadi kita tetap menunggu dari Mabes Polri untuk pelaksanaanya," ujarnya.
Periksa 20 Saksi
Polisi telah memeriksa sebanyak 20 orang terkait kejadian bentrokan yang terjadi di Sorong, Papua Barat. Dalam bentrokan yang terjadi pada Senin (24/1) malam sebanyak 18 orang meninggal dunia, 17 diantaranya meninggal dalam tempat karoke dan satu akibat bentrokan.
"Penyidik sudah periksa sekitar 20 orang," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (26/1).
Ia menyebut, mereka yang diperiksa sebagai saksi banyak yang dari tempat karoke yang terbakar tersebut.
"Saksinya terutama banyak dari tempat karoke, dari orang-orang yang ada di sekitar itu masyarakat," sebutnya.
Duduk Perkara Bentrokan
Polisi menduga bentrokan maut kelompok di Sorong akibat dua orang berselisih pada sebuah tempat karaoke pada Sabtu (22/1) lalu. Masalah dua orang tersebut meluas dan menyebabkan bentrokan kelompok hingga 18 orang tewas.
"(Awal dugaan penyebab bentrokan) Kalau yang awal malam ini malah gara-gara mabuk, senggol gelas pecah dan ternyata nyambung lagi itu. Mabok juga, tapi ini kan masih info awal. Sehingga terjadi salah paham lagi di diskotek berbuntut itu tadi," kata Kabid Humas Polda Papau Barat Kombes Adam Erwinidi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/1).
Dalam bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok meninggal dunia atas nama inisial KR. Dia masih berstatus sebagai mahasiswa.
"Dari itu menyebabkan meningganya KR, terus lanjut ditanya ke keluarga kelompok KR, kemudian menyerang lagi tahu-tahu diskotek terbakar dan 17 orang tak besalah jadi korban," ujarnya.
Kematian KR akibat dianiaya tersebut menyulut emosi dari teman-temannya. Hingga akhirnya, bentrokan pecah menjadi antar-kelompok.
"Iya (awal kejadian Sabtu). Berlanjut lagi pada malam Selasa, mengakibatkan satu orang dari kelompok yang mulai duluan itu malah terluka, malah meninggal kena aniaya itu," tegasnya.
"Terus temennya nyerang lagi, itu kejadian jam 11 malam, makanya diskotek masih buka, kan banyak pertanyaan itu kok masih buka diskotek sampai jam 03.00 Wit, enggak. Kejadian jam 11 malam sampai jam 03.00 Wit, tapi kejadian awal jam 11 malam makanya diskotek kondisi masih buka, bukan diskotek sih tempat karaoke," sambungnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPT Jati Perkasa Nusantara (JPN) menyampaikan duka cita atas meninggalnya sejumlah pegawai dalam kebakaran pabrik mereka di Medan Satria, Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya,.
Baca SelengkapnyaPenyidikan dilakukan secara scientific crime investigation yang melibatkan interprofesi.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik dan tim resmob numbay sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya