TIM DVI sebut data antarkorban AirAsia QZ8501 banyak kemiripan
Merdeka.com - Bukan perkara mudah untuk menentukan identitas jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Apalagi jenazah yang ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh lagi.
Kabid Dokkes Polda Jawa Timur yang juga Ketua Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Kombes Pol Budiono mengungkapkan, banyak data jenazah yang memiliki kemiripan. Karena itu perlu data pembanding yang menguatkan, hingga sebuah kesimpulan yang tidak terbantahkan bisa diambil.
"Banyak kemiripan data satu jenazah dengan jenazah lain. Semalam sebelum dilakukan rapat rekonsiliasi, terlebih dahulu ada rapat prerekonsiliasi. Semua dicocokan dengan yang diperoleh dari pengumpulan data antemortem," katanya.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Tim DVI masih akan melakukan pengecekan sampai ditemukan fakta yang tidak bisa dibantah dan tidak ada keragu-raguan.
Budiono mencontohkan, sebelumnya TIM DVI menghubungi seorang dokter yang pernah merawat salah satu korban. Baru dari dokter tersebut diperoleh hasil rongsent yang meyakinkan salah satu jenazah korban.
"Akhirnya diperoleh data gigi dari dokter yang pernah merawat korban. Ya begitu, harus menelusuri dokter yang pernah memeriksa, keluarga korban, teman sekantor untuk mengetahui sebanyak-banyaknya identitas korban," katanya.
Tim DVI didukung oleh 242 tenaga ahli dengan berbagai disiplin keilmuan. Bantuan Singapura sebanyak 10 orang, Australia sebanyak 4orang, Korea Selatan sebanyak 2 orang, Uni Emirat Arab ada 5 orang dan Malaysia sebanyak 7 orang. Sisanya dari beberapa rumah sakit dan kampus di Indonesia.
Sementara dari total 39 janazah yang diterima oleh Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya, yang sudah berhasil diidentifikasi 24 jenazah. Tersisa 15 jenazah lagi yang sedang dalam proses identifikasi. Hari ini, 8 jenazah berhasil diidentifikasi dan diserahkan pada keluarga.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf mengungkapkan, Tim DVI mendapatkan banyak bantuan dari berbagai institusi dengan multidisiplin ilmu, termasuk beberapa tenaga ekspert dari beberapa negara tetangga. Mereka bekerja secara terintegrasi mengungkap identitas setiap jenazah yang datang ke rumah sakit Bhayangkara di Polda Jawa Timur.
"Tim yang bekerja sudah maksimal dan terintegrasi, semoga besok hasilnya semakin maksimal," kata Anas Yusuf kepada keluarga korban di Mapolda Jawa Timur, Rabu (17/1).
Tim DVI sekarang didukung oleh 242 tenaga ahli, dengan bantuan Singapura sebanyak 10 orang, Australia sebanyak 4orang, Korea Selatan sebanyak 2 orang, Uni Emirat Arab ada 5 orang dan Malaysia sebanyak 7 orang. Sisanya dari beberapa rumah sakit dan kampus di Indonesia.
Sementara Direktur Eksekutif DVI Pusat, Kombes Pol Anton Castilani menyebutkan sempat beredar kabar DVI Korea Selatan (Korsel) akan menambah personil di Surabaya. Namun sampai sekarang Korsel baru mengirim satu orang.
"Masih belum ada tambahan," tambahnya. Yang Malaysia memang baru bergabung hari ini," katanya.
Total dari 39 janazah yang diterima oleh Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya, yang sudah berhasil diidentifikasi 24 jenazah. Tersisa 15 jenazah lagi yang sedang dalam proses identifikasi.
"Hari ini terima 2 jenazah lagi, ada 15 yang akan diidentifikasi. Semoga secepatnya ditemukan dan teridentifikasi, agar kita tidak lama-lama di sini," katanya.
Sekarang data antemortem sudah lengkap yakni 162, sedangkan sample DNA masih 146, masih kurang 16 sample lagi. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaPenyidik akan mereview kembali temuan dengan fakta yang didapat dari lapangan.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaTim gabungan yang ikut dalam olah TKP ulang hari ini antara lain Ditreskrimum, Ditjatanras sebagai penyidiknya.
Baca Selengkapnya