Tim DVI Singapura & Korsel bantu identifikasi korban AirAsia
Merdeka.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur dijadwalkan mulai malam ini, Sabtu (3/1) menerima tambahan tenaga ahli dari Singapura dan Korea Selatan. Tenaga ahli bantuan itu langsung bergabung dengan tim yang sedang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
"Bantuan teknik akan datang dari Singapura dan Korea hari ini. Kita ajak join operation langsung, kita tidak menolak bentuk bantuan dari mereka," kata Ketua Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Kombes Pol Budiyono, Sabtu (3/1).
Hingga pukul 22.30 WIB, Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim telah menerima 30 jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Tim DVI telah berhasil mengumpulkan 161 data antemortem dari 162 penumpang. Sementara DNA sample yang sudah terkumpulkan 128 orang, masih kurang 34 orang.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
Kini sedang dilakukan identifikasi 2 jenazah yang masih butuh pendalaman karena hasilnya masih negatif. Sementara 10 jenazah yang datang Jumat sore sedang dalam proses. Hari ini sekitar pukul 14.05 WIB kembali datang 12 jenazah.
Bantuan tim ahli dari luar negeri sangat membantu untuk mengungkap identitas para korban. Karena kedatangan jenazah semakin menunjukkan intensitas yang semakin tinggi.
Sementara itu, Sabtu (3/1) malam nampak kedatangan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen Pol Arthur Tampi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Diduga kedatangannya untuk menyambut dan memberikan briefing kepada para tenaga ahli bantuan asing yang mulai bekerja. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya12 Korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang sudah teridentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKapolri soal Korban Kecelakaan KM 58: 7 laki, 5 Wanita, Keluarga di Bogor dan Ciamis
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaPenyerahan jenazah, lanjut Jules, akan difasilitasi oleh Pemprov Jawa Barat.
Baca Selengkapnya