Tim Gabungan & Mabes Polri belum berhasil temukan buaya di Ancol
Merdeka.com - Tim gabungan belum berhasil menemukan keberadaan buaya di kawasan Ancol setelah melakukan pencarian selama dua jam. Rencananya, mereka akan kembali melakukan penyisiran di 4 wilayah pencarian.
"Sementara petugas Damkar nanti istirahat dulu pukul 12.00 WIB. Setelah itu dilanjutkan lagi," kata Sudin Damkar Jakarta Utara, Satriadi, Minggu (17/6).
Sementara itu, hasil patroli dan penelusuran Ditpolair Baharkam Mabes Polri dinyatakan nihil dalam patroli dan penyisiran keberadaan buaya dengan panjang kurang lebih 3 meter. Kegiatan patroli Ditpolair dilaksanakan kurang lebih 1 jam 45 mulai dari 10.30-12.15 WIB.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana prajurit TNI menangkap biawak tersebut? Saat berada digenggaman tangan sang prajurit, biawak itu nampak brutal dan mencoba untuk melarikan diri.
-
Apa yang dilakukan Tim Patroli? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali. Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.'Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Bagaimana polisi melakukan patroli? Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
Kendati begitu, Kepala Seksi Pertolongan dan Penyelamatan Ditpolair Baharkam Polri, Komisaris Polisi Faried menyatakan pihaknya akan terus fokus dalam penangkapan buaya tersebut.
"Hari ini nihil, tapi kita akan tetap fokus melakukan patroli dan penyisiran," katanya di Jakarta Utara.
Dia menjelaskan saat melakukan patroli tim yang bertugas tidak menggunakan senjata. Sebab pilihan pertama dari patroli ini yakni menangkap buaya bukan menembak. Sehingga pihak Ditpolair akan lakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
Bahkan, patroli yang dilakukan hingga dua sampai tiga kali sehari, mulai dari pagi, sore dan malam hari. Seperti halnya patroli rutin yang sering dilakukan. "Namun, ini lebih difokuskan saja, karena kemunculan buaya baru terjadi pertama kali," papar dia.
Sebelumnya, seekor buaya dengan panjang sekitar 3 meter muncul di kawasan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Buaya tersebut masih terus diburu. Kemunculan buaya tersebut terekam video hingga viral di media sosial. Video berdurasi 27 detik ini pun banyak disebarkan dalam pesan singkat.
Reporter: Yunizafira Putri & Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia.
Baca SelengkapnyaBuaya itu mencoba untuk menerkam petugas yang mencoba menangkapnya.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaKepastian itu berdasarkan penyelidikan Kompolnas dan Polres Bekasi Kota terkait kematian tujuh remaja di kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca Selengkapnya