Tim Gugus Covid-19 Diminta Koordinasikan Test Corona di Kementerian dan Lembaga
Merdeka.com - Pemerintah harus menyiapkan prosedur untuk pelaksanaan test Corona di dalam lingkup lembaga pemerintahan. Jangan sampai nantinya masing-masing lembaga maupun kementerian melakukan penganggaran dan melaksanakan test masing-masing tanpa koordinasi.
"Jangan sampai masing-masing jalan sendiri. Nantinya SOP pelaksanaan test Corona juga harus diatur. Saya menilai Tim Gugus Tugas Covid-19 harus mengoordinasikan test Corona yang menggunakan anggaran pemerintah agar tidak berulang dalam waktu yang berdekatan untuk satu orang," katanya anggota Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka, Selasa (24/3).
"Kalau urusan detail seperti ini enggak dibahas anggaran yang ada menjadi tidak efektif. Kalau fokus, sinergis pasti akan lebih efektif dalam penanganan Corona juga. Jangan sampai juga satu orang dapat beberapa test dari berbagai lembaga pemerintah yang menyelenggarakan sementara yang lain tidak mendapatkan. Fokus pada zona merah dulu," tambahnya.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Kenapa DBD meningkat di Jakarta Barat? Memang, Jakarta Barat menyumbang penyebaran kasus DBD tertinggi hingga 26 Maret 2024 dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.
Selain itu, politikus PDIP ini mengungkapkan, wabah Virus Corona ini terus menyebar ke seluruh daerah, terutama Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ini melihat tren naiknya orang yang positif terjangkit dalam setiap harinya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 tanggal 18 Maret 2020, tercatat ada 227 pasien positif Corona, 11 pasien sembuh dan 19 kasus meninggal dunia. Dan terjadi peningkatan signifikan hingga tanggal 23 Maret 2020, sudah ada 579 kasus positif Corona, 30 pasien sembuh dan 49 kasus meninggal.
Sementara di laman Johns Hopkins University & Medicine, kasus Corona di Indonesia lebih banyak dibandingkan Arab Saudi (562), Singapura (509) dan Filipina (462). Indonesia berada diperingkat ke 37 dalam jajaran negara yang terkena Covid-19.
"Kalau tidak ada tindakan, dan hanya mengharapkan kesadaran masyarakat, tidak menutup kemungkinan angka pasien positif Corona akan meningkat," terangnya.
Diah menegaskan, harus ada pembatasan yang jelas mengenai kawasan kawasan yang berpotensi besar menjadi sebaran Virus Corona. Tanpa adanya langkah kongkret, mereka yang merasa sehat namun positif Corona dapat berpindah dan menularkan yang lainnya. Termasuk prioritas bagi tenaga medis di garda depan penanganan corona.
Untuk diketahui, pada tanggal 18 Maret 2020, tercatat ada 227 pasien positif Corona, 11 pasien sembuh dan 19 kasus meninggal dunia. Kemudian pada tanggal 19 Maret 2020, tercatat 369 pasien positif Corona, 17 pasien sembuh dan 32 kasus meninggal dunia.
Sedangkan pada tanggal 20 Maret 2020, tercatat ada 450 orang positif Corona, 20 pasien sembuh dan 38 kasus meninggal. Dan pada tanggal 22 Maret, tercatat ada 514 orang positif Corona, 29 pasien sembuh dan 48 kasus meninggal.
"Pertama yang penting semaksimal mungkin cegah penyebaran meluas, yang kedua bagaimana menyelamatkan nyawa mereka yang terdampak. Di situlah dua tantangan kerja pemerintah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca Selengkapnya