Tim Inafis Cek CCTV Bandara Sebelum Penumpang Sriwijaya Air Masuk Pesawat
Merdeka.com - Masuk hari ke-10 operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya SJ-182, proses identifikasi jenazah korban masih terus berlanjut dengan baru berhasil mengidentifikasi 29 korban. Kasubag Ren Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, AKBP Yani menyampaikan pihaknya telah menyiapkan database untuk membantu proses identifikasi. Salah satunya dengan mengecek CCTV di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
"Saat ini, Inafis sudah mengantongi data dari CCTV, nanti CCTV yang ada di bandara, sebelum korban memasuki pesawat akan dianalisis dari alat kami," ujar Yani saat jumpa pers di RS Polri, Senin (18/1).
Yani berharap dengan melakukan pemeriksaan dan analisa melalui CCTV timnya dapat mengetahui data yang lebih jelas terkait korban. Hal itu, karena potongan tubuh yang didapat oleh tim evakuasi tidak seluruhnya memiliki sidik jari.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Terkait dengan sidik jari memang, saat ini kami belum mendapatkan hasil. Tetapi mudah-mudahan melalui analisis CCTV yang diperoleh, bisa lebih mendukung terkait dengan kejelasan data korban," jelasnya.
Sekedar informasi jika sampai Senin (18/1) pagi ini, Tim DVI Polri baru berhasil mengidentifikasi 29 korban penumpang. Dan masih tersisa tersisa 33 orang lainnya yang belum teridentifikasi.
Terima 308 Kantong Body Part
Sebelumnya, Rumah Sakit Polri telah menerima total sebanyak 308 kantong berisi body part selama operasi pencarian dan evakuasi operasi Tim SAR pesawat Sriwijaya SJ 182, di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu.
"Sampai hari ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di Tanjung Priok," sebut Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/1).
Selain itu, Hery mengatakan bila Tim DVI Polri juga telah lengkap menerima laporan orang hilang 62 laporan terdiri dari 32 laki-laki dan 30 perempuan. Namun demikian pihaknya masih membutuhkan data-data pelengkap guna proses identifikasi
"Kami tetap memerlukan data-data pelengkap. Sampai hari ini, kami telah menerima sampel dan melakukan pemeriksaan sebanyak 438 sampel DNA, baik itu antemortem ataupun postmortem," jelasnya.
Kemudian untuk kegiatan identifikasi hari ini, lanjutnya, Tim DVI akan membentuk pemeriksaan empat meja di postmortem untuk memeriksa dua kantong yang kemarin baru diserahkan.
"Untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong. Update teridentifikasi, kami telah melakukan identifikasi sebanyak 29 korban, dan 15 di antaranya sudah diserahkan ke keluarga," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca Selengkapnya