Tim investigasi enggan beberkan data penyerangan Lapas Cebongan
Merdeka.com - Tim khusus kasus Cebongan bentukan TNI sudah mulai melakukan investigasi di Lapas Kelas II B, Cebongan, Sleman, DIY. Ketua kunjungan Wadanpus Intel, Kolonel Inf Agus Nedi irit dalam memberikan komentar terkait kunjungan ke Lapas Cebongan.
Pantauan merdeka.com, tim investigasi itu datang pada pukul 13.45 WIB. Agus langsung disambut dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kasus Cebongan dari wartawan yang sudah menunggunya. Rupanya Agus tak berkenan menjawabnya.
"Jangan seperti ini, saya bukan selebritis," kata Agus saat hendak masuk ke LP Cebongan, Rabu (3/4).
-
Apa pegangan Jenderal Agus? 'Ya kita kan punya sapta marga dan sumpah prajurit ya. Kita ikuti saja itu, ada batasan. Yang jelas ya kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 itu. Jadi, pegangan saya sapta marga sumpah prajurit,' ungkapnya.
-
Bagaimana Jenderal Agus mengabdi kepada NKRI? 'Ya kita kan punya sapta marga dan sumpah prajurit ya. Kita ikuti saja itu, ada batasan. Yang jelas ya kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 itu. Jadi, pegangan saya sapta marga sumpah prajurit,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Beberapa lama di dalam lapas, Agus keluar namun lagi-lagi dia enggan menjelaskan terkait kegiatannya.
"Saya tidak tahu apa-apa," ujar Agus sambil sibuk mengoperasikan ponselnya menuju parkiran mobil. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya Jaksa mencecar Agus soal adanya salah satu grup WhatsApp di perusahaan RBT bernamakan 'Update Tanur Listrik'.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan ini berawal dari laporan dari keluarga warga binaan di Lapas Cebongan.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika Achmad bercerita bahwa ada dugaan intervensi dari polisi saat Pilpres berlangsung.
Baca Selengkapnya