Tim Kajian Banjir Sulsel Sodorkan Rekomendasi Antisipasi Bencana Besar Terulang
Merdeka.com - Tim kajian banjir Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan sebelas rekomendasi agar Sulsel terhindar dari bencana banjir dan longsor, sebagaimana yang terjadi pada 22 Januari lalu. Rekomendasi itu sebagaimana disampaikan ketua tim kajian banjir Sulsel, Syamsul Rijal dalam pemaparannya di kantor gubernur Sulsel, Rabu (20/3).
Rekomendasi di antaranya pengembangan industri skala kecil dan menengah pada desa di hulu DAS, dengan memanfaatkan komoditi yang dihasilkan petani sebagai bahan bakunya, program pengembangan sektor jasa antara lain usaha ekowisata dan agrowisata serta perdagangan skala desa.
"Juga perlu pengembangan data base yang mencakup lahan, sosial, ekonomi rumah tangga yang berbasis permukiman (kampung) kepada semua petani," kata Syamsul Rijal.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor? Berikut langkah mitigasi pencegahan tanah longsor:- Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat tebing.- Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan kawasan pertanian dan pemukiman.- Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga.
-
Kenapa Gubernur Sulsel membangun tanggul di Takalar? 'Dan Alhamdulillah tahun ini bapak Gubernur kembali menganggarkan untuk kelanjutan pembangunan tanggul. Ini membuktikan kecintaan Bapak Gubernur kepada masyarakat di desa ini,' kata Setiawan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
Rekomendasi berikutnya kata Syamsul, percepatan implementasi perhutanan sosial untuk memberikan kepastian hak kelola masyarakat dalam kawasan hutan, kebijakan subsidi untuk pengembangan hutan rakyat serta meniadakan subsidi bagi usaha tani nonkonservatif serta kebijakan kompensasi jasa lingkungan air.
Petani yang melaksanakan kegiatan konservasi seperti pembuatan terasering, tanaman penguat dan pembuatan kantong-kantong air pada lahan usaha tanibya, kata Syamsul, perlu diberikan subsidi dan dukungan pendanaan.
"Pemerintah harus mempercepat pembangunan kantong-kantong air seperti cekdam, embung, biopori, sumur resapan dll baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan untuk mencegah laju erosi dan limpas air permukaan yang tinggi," jelasnya.
Poin-poin rekomendasi ini, lanjutnya, berdasarkan hasil kajian penyebab banjir besar yang terjadi di Januari lalu itu. Yakni, alih fungsi lahan dan deforestasi khususnya di hulu dan tengah DAS, curah hujan ekstrem, kondisi eksisting berupa tutupan lahan, konfigurasi lahan/kelerengan, kondisi sungai (pendangkalan) yang mendukung terjadinya banjir, hunian bantaran sungai, sistem drainase dan tampungan air yang tidak ada serta naiknya permukaan air laut (hilir) serta air bendungan Bili Bili mendekati elevasi maksimal pada + 103 meter.
"Salah satu kebijakan jangka panjang yang harus dilakukan adalah menggalakkan gerakan menumbuhkan pohon bukan menanam pohon," tandas Syamsul Rijal.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data, ada 12 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaBNPB Gelontorkan Bantuan Dana Siap Pakai Rp2,5 miliar untuk Bencana di Sulsel, Berikut Rinciannya
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan tim SAR gabungan kembali menemukan satu orang korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEnam kabupaten yang terkena dampak banjir dan longsor adalah Luwu, Enrekang, Wajo, Sidrap, Sinjai, dan Pinrang.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Lampung dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaSebab, bencana ini berpotensi mengakibatkan penurunan produksi pangan bahkan gagal panen.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaMuhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan
Baca SelengkapnyaTim SAR Temukan Anak Korban Banjir Bandang di Luwu, Satu Orang Masih Pencarian
Baca Selengkapnya