Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim lobi akui kesepakatan diat Satinah berjalan alot

Tim lobi akui kesepakatan diat Satinah berjalan alot TKI Satinah. ©2014 Merdeka.com/Agil

Merdeka.com - Tim lobi yang ditugasi untuk melakukan dialog atas pembayaran diat untuk TKI Satinah mengalami sejumlah kendala. Tim yang diketuai oleh Maftuh Basyuni itu dijadwalkan semula hanya lima hari untuk melakukan lobi dengan keluarga korban. Namun, karena kesepakatan berjalan sangat alot, tim harus tinggal lebih lama sampai 12 hari di sana.

"Perjalanan yang paling lama dalam beberapa tugas bisanya lima hari. Kemarin juga diplot lima hari tapi jadi 12 hari. Terjadi karena yang dihadapi tidak ringan, karena apa yang ada pada kami ini sudah dimiliki mereka. Pemberitaan ucapan kawan-kawan kita yang sudah bergulir hebat semuanya ditangkap mereka," ujar Maftuh di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (15/4).

Kendala utama alotnya kesepakatan diat ini lantaran keluarga korban mendengar pemberitaan di media. Keluarga korban tersinggung pemberitaan yang banyak berasal dari Indonesia itu justru menyerang keluarga korban.

"Ketika kami berada di Saudi kemarin, tugas terberat karena Saudi mengikuti berbagai berita. Jadi alot dan tersinggung dengan pemberitaan TKI Satinah tidak bersalah dan terpaksa membunuh karena merasa dianiaya. Keluarga korban berunding lagi karena ada pihak yang tidak terima dengan pemberitaan," jelas Tatang, anggota tim lobi lainnya, dari Kemenlu.

Keluarga korban protes bagaimana mungkin korban menganiaya Satinah lantaran sehari-hari berada di kursi roda.

Selain itu, keluarga korban tersinggung dengan pemberitaan adanya mafia diat atas kasus ini. Yang tadinya keluarga korban mau menyetujui pembayaran diat 5 juta rial plus 2 juta rial menyusul. Dengan adanya pemberitaan ini, keluarga korban ingin 7 juta rial langsung dibayarkan tunai.

"Ini ucapan yang tidak bijaksana, secara kebetulan saya dan rombongan yang sejak awal tangani Satinah, saya tersinggung saya tunggu sejauh mana kebenaran itu. Siap dikonfrontir karena itu merusak nama kami. Itu debat gombal namanya," jelas Maftuh.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segini Besaran Santunan untuk Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
Segini Besaran Santunan untuk Ahli Waris Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Santunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Tuntut Ganti Rugi Rp17,5 Miliar
Babak Baru Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Tuntut Ganti Rugi Rp17,5 Miliar

Ada 73 keluarga korban yang menuntut restitusi. Permohonan itu sendiri diajukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca Selengkapnya
Terbukti Korupsi Dana Hibah Pokir, Eks Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Dihukum 9 Tahun Penjara
Terbukti Korupsi Dana Hibah Pokir, Eks Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak Dihukum 9 Tahun Penjara

Sahat juga diwajibkan untuk membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp39,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Kronologi Upaya Suap Hakim MA untuk Bebaskan Ronald Tannur
Kronologi Upaya Suap Hakim MA untuk Bebaskan Ronald Tannur

Penyidik melakukan pengembangan setelah menangkap tiga hakim dari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Baca Selengkapnya
PT Bali Tower Ungkap Keluarga Sultan Rifat Tolak Uang Ganti Rugi Rp2 Miliar, Minta Kompensasi Rp10 Miliar
PT Bali Tower Ungkap Keluarga Sultan Rifat Tolak Uang Ganti Rugi Rp2 Miliar, Minta Kompensasi Rp10 Miliar

Permintaan kompensasi itu diungkapkan kuasa hukum PT Bali Towerindo Sentra

Baca Selengkapnya