Tim lobi kasus Satinah marah pernyataan Menkokesra soal mafia
Merdeka.com - Ketua Tim Lobi kasus TKI Satinah, Maftuh Basyuni mengaku sangat tersinggung dengan pernyataan Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Maftuh tersinggung jika dikatakan ada mafia diat dalam kasus TKI Satinah itu.
"Tanyakan saja ke Menkokesra, kalau sampai disebut mafia, saya terhina karena saya ada di lapangan," ujar Maftuh di Kantor Kemenkopolhukam, di Jakarta, Selasa (17/4).
Maftuh meminta Agung Laksono untuk membuktikan pernyataannya tentang mafia diat tersebut.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa Ristanta menerima uang pungli? 'Menimbang uang yang diterima terperiksa dari saksi Hengki dan saksi Ramadan Ubadillah merupakan uang bulanan yang bersalah dari tahanan sebagai uang tutup mata agar para tahanan dibiarkan menggunakan alat komunikasi selama berada di dalam rutan KPK,' tutur anggota Dewas KPK.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Kenapa Ganjar heran? 'Kalau MK-nya juga kena, terus kemudian KPU-nya kena etika, apa yang kemudian kita bisa banggakan pada rakyat di proses Pemilu ini?,' heran Ganjar menandasi.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Siapa yang ngasih tawaran tambang? Organisasinya tidak akan tergesa-gesa terkait konsesi tambang yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Kalau memang ada ya buktikan, gombal namanya kalau tidak ada," ujarnya.
Adanya pemberitaan tentang mafia diat dari Indonesia membuat kesepakatan alot antara tim lobi Indonesia dengan keluarga korban di Arab Saudi. Keluarga merasa tersinggung atas pemberitaan tersebut.
Sebelumnya, Menko Kesra Agung Laksono mengaku telah mendapat informasi adanya mafia diat dalam kasus TKI Satinah. Namun, pemerintah belum mengetahui siapa orang dalam mafia tersebut.
"Informasinya sudah ada tetapi orangnya belum," ujar Agung di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/4).
Agung juga mendengar permintaan uang dari keluarga korban majikan Satinah mau menurunkan permintaan jumlah diatnya saat ini. Agung heran permintaan uang diat justru melonjak dari menjadi Rp 26 miliar.
"Memang yang dulu sejak awal pemerintah komitmen Rp 12 miliar, itu sesuatu hal yang wajar, kok tiba-tiba melonjak ke Rp 26 miliar itu gimana, nanti lama-lama bisa melonjak sampai Rp 100 miliar. Memang di tengah-tengah itu ditengarai ada yang memanfaatkan," ujarnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mendalami informasi yang disampaikan pada sidang perkara suap dan gratifikasi di Kementan itu.
Baca SelengkapnyaHakim Ketua Fahzal Hendri terus menanyakan Menppora Dito Ariotedjo terkait pengembalian uang Rp27 miliar ke Kejaksaan.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
Baca SelengkapnyaZarof Ricar menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi penanganan perkara Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaPolres Sambas menangkap seorang perempuan berinisial MS yang diduga melakukan penipuan dengan modus menjual lelang arisan.
Baca SelengkapnyaHal ini terungkap dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan di Kementerian Pertanian
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejagung berharap tersangka Zarof Ricar dapat bersikap kooperatif dalam pengusutan kasus suap dan gratifikasi di lingkungan kehakiman.
Baca SelengkapnyaPihak Ronald Tannur menyiapkan sebanyak Rp5 miliar untuk hakim agung, sementara Zarof Ricar dibayar Rp1 miliar atas jasanya
Baca Selengkapnya