Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim lobi Satinah sewot, nilai Muhaimin tak becus urus TKI

Tim lobi Satinah sewot, nilai Muhaimin tak becus urus TKI Wayang kulit Ki Dalang Enthus Susmono. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Tim lobi kasus TKI Satinah di Saudi Arabia sempat mendapat kesulitan melakukan deal atas pembayaran diat. Keadaan itu diperburuk dengan adanya pemberitaan dari Indonesia yang menyerang keluarga korban.

Ketua Tim Lobi Maftuh Basyuni menyayangkan pernyataan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Cak Imin biasa Muhaimin disapa mengatakan, gagalnya kesepakatan diat lantaran tim lobi tidak bisa berbahasa Arab.

"Statement Menaker kita yang katakan karena tidak becusnya tim yang dikirim oleh pemerintah berbahasa Arab, sehingga perlu penerjemah. Itu lah menyebabkan gagalnya kita untuk mengurangi jumlah diat yang dibayarkan," ujar Maftuh, Selasa (15/4).

Maftuh mengatakan, saat melobi keluarga korban, tim didampingi oleh Dubes Arab. Kesepakatan itu tidak ada masalah atas kendala bahasa.

"Kalau toh saya tidak bisa berbahasa Arab yang dampingi saya dubes Arab yang mimpinya saja pakai bahasa Arab, mimpinya. Kalau saya mimpinya pakai bahasa Jawa," sindir Maftuh.

Mantan menteri agama ini berang Cak Imin bukannya ikut berkontribusi tapi justru berkomentar tidak enak. Padahal, selama ini, lanjut Maftuh, Cak Imin sebagai Menakertrans tidak pernah memberikan arahan kepada Tim Lobi.

"Yang tepat adalah Menaker tidak pernah berikan kontribusi dan tidak pernah berikan petunjuk apa yang harus kami lakukan. Nah kemudian, saya bukan orang pemerintah lagi, saya orang partikelir, saya ingin sampaikan dengan jujur," ujarnya.

Untuk itu, Maftuh merasa tugasnya sudah selesai untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung. Dia pun meminta Cak Imin agar menyelesaikan kasus TKI lainnya seperti TKI

"Tadi katakan oleh pak Tatang (Kemenlu) sudah 176 bahkan 184 TKI yang terbebas dari hukuman mati. Untuk Di Arab Saudi saja sudah 48 TKI, tambah satu lagi Satinah ini, bisa jadi 49. Nah Tinggal sekarang yang TKI Zainab mudah-mudahan nanti diselesaikan oleh Menakertrans kita," ujarnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hakim Konstitusi Pertanyakan Peran Risma Minim Saat Pembagian Bansos Dibanding Airlangga dan Muhadjir
Hakim Konstitusi Pertanyakan Peran Risma Minim Saat Pembagian Bansos Dibanding Airlangga dan Muhadjir

Padahal, pembagian bansos adalah tupoksi dari Kemensos.

Baca Selengkapnya
Tak Masuk Timses Prabowo-Gibran, Erick Thohir Sudah Punya Tugas Berat
Tak Masuk Timses Prabowo-Gibran, Erick Thohir Sudah Punya Tugas Berat

Nusron khawatir tugas negara menjadi mandek karena kesibukan kampanye.

Baca Selengkapnya
FOTO: Blak-Blakan Sudirman Said Soal Dana Kampanye hingga Jusuf Kalla Tak Gabung ke Timnas Pemenangan AMIN
FOTO: Blak-Blakan Sudirman Said Soal Dana Kampanye hingga Jusuf Kalla Tak Gabung ke Timnas Pemenangan AMIN

Co-captain Timnas Pemenangan AMIN, Sudirman Said mengungkapkan Jusuf Kalla tidak bergabung dengan Timnas AMIN hingga dana kampanye.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Kembali Mangkir Panggilan Pansus Angket Haji, PKB: Bentuk Pelecehan Terhadap DPR
Menag Yaqut Kembali Mangkir Panggilan Pansus Angket Haji, PKB: Bentuk Pelecehan Terhadap DPR

"Menteri Agama yang kembali mangkir atas panggilan Pansus. Ini merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga DPR," kata Luluk

Baca Selengkapnya