Tim pemburu preman bekuk 9 'mata elang' beraksi di Jakbar
Merdeka.com - Sembilan orang 'mata elang' atau debt collector diringkus pihak kepolisian Jakarta Barat. Mereka,Syprianus Gedo, Vicensius Jemmy, Richard GWD, Fransiskus Xaferius, Rischard Diaz, Irwanto, Victor Cornelis Dehoog, Abdul Kadir, dan Jerry Nugroho, acap kalli melakukan pengancaman disertai kekerasan terhadap targetnya.
"Kita mendapat laporan, laporan itu menyebut debt collector mengancam, hingga akhirnya kemarin malam, kita datang ke lokasi," ujar Komandan Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Metro Jakarta Barat, Ipda Ngurah, saat dikonfirmasi, Rabu (11/4).
Sayang, Nugraha tak merinci ancaman serta kekerasan yang dilakukan para debt collector tersebut. Namun, ia menegaskan kalau penangkapan ini berdasarkan laporan dari masyarakat.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penipuan debt collector pinjol? Namun di balik kemudahan tersebut, muncul pula risiko penipuan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab, terutama melalui modus penagih utang (debt collector) palsu.
-
Siapa yang mengusir debt collector? Sertu Wawan Christiyanto, Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji Kodim 0508 Depok itu terlihat murka dan mengusir para mata elang yang memaksa masuk ke dalam kompleks perumahan.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa debt collector pinjol palsu berbahaya? Lantas bagaimana cara mengenal dan menghindari modus penipuan dari debt collector pinjol bodong?
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
Lanjutnya, sembilan orang itu diamankan di suatu tempat kawasan Jakarta Barat. Saat itu, mereka tengah berkumpul.
"Lokasi penangkapan berada di dekat salah satu rumah yang akan didatangi debt collector. Mereka diamankan tanpa melakukan perlawanan," kata Ngurah.
Saat ini, lanjutnya, sembilan orang itu itu masih diamankan di Mapolres Metro Jakarta Barat. Mereka akan menjalani pemeriksaan.
"Kami melakukan pengamanan pertama atas laporan. Selanjutnya mereka diperiksa di Satuan Reserse," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam debt collectordiringkus polisi setelah merampas mobil milik ibu rumah tangga yang menunggak angsuran.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaYunar menjelaskan, dalam peristiwa itu melibatkan 12 debt collector.
Baca SelengkapnyaKeduanya dilakukan penjemputan paksa di rumah masing-masing karena dua kali mangkir dari panggilan penyidik tanpa alasan.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaDi media sosial beredar foto Kapolri dengan narasi perintah untuk menangkap debt collector
Baca SelengkapnyaPelaku lantas mengeluarkan senpi miliknya dan mengancam akan menembak korban lantaran cek-cok yang terjadi.
Baca SelengkapnyaAnggiat Marpaung ditangkap di Medan bersama perempuan.
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaKorban pengendara mobil Toyota Avanza asal Jambi menuju Medan, Provinsi Sumatera Utara diadang tiga mobil dan satu sepeda motor.
Baca Selengkapnya