Tim Pusat Bilang 22 Positif, Pemda Tegaskan di DIY hanya 19 Positif Corona
Merdeka.com - Perbedaan jumlah pasien positif virus Corona antara pemerintah pusat dan daerah kembali terjadi. Setelah di Jakarta, kini terjadi di DIY. Berdasarkan data yang dirilis oleh pemerintah pusat, Sabtu (28/3) ada 22 pasien positif virus Corona di DIY. Sementara menurut data Pemda DIY pada Sabtu (28/3) hanya ada 19 pasien positif virus Corona.
Menanggapi perbedaan data pasien positif virus Corona ini, Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Biwara Yuswantana angkat bicara. Biwara memastikan jika data yang dipunya Pemda DIY adalah data primer dan valid.
Biwara menjabarkan jika pendataan yang dilakukan Pemda DIY terhadap pasien virus Corona sudah mengacu pada SOP dari Kemenkes RI. Biwara menyebut, jika data pasien virus Corona berasal dari data rumah sakit yang menerima pasien dan dari hasil lab yang dikeluarkan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana BPS memastikan data akurat? BPS juga bertanggung jawab dalam penetapan sistem pengumpulan, pengolahan, dan penyebarluasan statistik yang sesuai dengan standar internasional untuk memastikan keakuratan dan keandalan data.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Jadi kami di daerah lakukan pendataan sesuai SOP. Jadi data di Dinkes DIY diperoleh dari RS rujukan dan BPTKLPP. Data yang kita peroleh kemarin (Jumat 27 Maret 2020) misalnya, klop antara Rumah Sakit rujukan dan balai (BPTKLPP), dan itu jadi dasar kemudian DIY merilis data," ujar Biwara, Sabtu (28/3).
Terkait perbedaan data tersebut, Biwara meminta para wartawan untuk mengkonfirmasinya langsung kepada pemerintah pusat. Biwara meyakini jika data yang dibuat Pemda DIY sudah valid.
"Soal kemudian Jakarta ternyata yang dirilis angkanya berbeda itu mungkin rekan-rekan bisa langsung minta informasi langsung ke sana (Pemerintah Pusat). Tapi kami bisa pastikan data itu (kasus positif Covid-19 di DIY) valid dan dari data primer. Saya kira itu," tegas Biwara.
Sebagaimana diketahui, pada Sabtu (28/3) Pemda DIY merilis ada 19 orang pasien positif Corona dengan rincian 1 pasien sembuh dan tiga meninggal dunia. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 154 orang.
Bukan kali ini saja, pada 19 Maret lalu, data pusat menyatakan positif corona di DIY ada dua orang. Sementara Pemda DIY menegaskan, tercatat ada empat orang positif.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca Selengkapnya