Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim Riset Sebut Vaksin Bukan Hanya Melindungi Diri Sendiri Tetapi Keluarga

Tim Riset Sebut Vaksin Bukan Hanya Melindungi Diri Sendiri Tetapi Keluarga Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan mengikuti program vaksinasi sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Selain membentuk antibodi diri sendiri, vaksinasi Covid-19 bisa melindungi keluarga dari Covid-19.

"Kami sangat mengharapkan semua tenaga kesehatan yang ada itu ikut serta di samping untuk melindungi dirinya sendiri dan juga untuk melindungi orang serumahnya, orang sekitarnya sehingga terhindari dari penyakit Covid-19 ini," katanya melalui YouTube BNPB Indonesia, Senin (11/1).

Kusnandi memastikan vaksin Sinovac yang telah melewati uji klinis tahap 3 di Bandung, Jawa Barat cukup baik keamanannya. Sebab, 1.620 relawan telah mendapatkan vaksin tersebut dan tidak menimbulkan efek samping berat.

"Jadi saya katakan keamanan itu cukup baik," ujarnya.

Mengenai efek samping vaksinasi, kata Kusnandi, umumnya dilihat dari dua hal. Pertama reaksi lokal. Kedua reaksi sistemik.

Reaksi lokal terlihat dari munculnya bengkak dan merah pada tubuh pascavaksinasi. Sedangkan reaksi sistemik terlihat dari kondisi badan yang panas dan lemas.

Efek samping, semua uji klinis itu yang penting adalah keamanannya. Yang dilihat adalah reaksi lokal dan reaksi sistemik. Reaksi lokal itu dilihat bengkak dan merah. Sistemik, panas badan, lemas.

"Efek sampingnya itu minimal panas tidak terlalu tinggi, merah tidak terlalu merah, bengkak tidak terlalu bengkak. Sampai sekarang di kita juga kenyataannya tidak menjadi masalah. Keuntungan imunisasi itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan efek samping yang tadi," sambungnya.

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Sri Rezeki Hadinegoro, sependapat dengan Kusnandi. Dia menyebut, vaksinasi Covid-19 sangat penting untuk melindungi tenaga kesehatan dan keluarganya.

"Hal yang penting adalah bahwa vaksinasi itu bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga kita yang setiap hari bertemu dengan kita dan juga masyarakat di sekeliling kita," ujarnya.

Sri Rezeki menyebut, vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu cara untuk mengakhiri pandemi. Selain vaksinasi Covid-19, penerapan protokol 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) dan 3T (tracing, testing dan treatment) sangat penting untuk mengakhiri penularan Covid-19.

"Itu harus dikerjakan bersama-sama dengan vaksinasi," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio

Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya